Upaya terpadu dilakukan melalui pembangunan sodetan dan pengoperasian puluhan pompa air di sejumlah titik rawan.
"Ada dua titik banjir yang menjadi atensi kita, yaitu Kaligawe Semarang dan Sayung Demak," ujar Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).
Hal ini ia sampaikan saat melakukan peninjauan di lokasi Kolam Retensi Terboyo, Kota Semarang, hari ini.
Ia menjelaskan, penanganan di wilayah Sayung dilakukan melalui pembangunan sodetan dari Sungai Dompo ke arah Kedompo yang dimulai dari kawasan pabrik Polytron. Sedangkan untuk wilayah Kaligawe, jumlah pompa ditingkatkan menjadi 38 unit untuk mempercepat penyurutan air dari Kaligawe ke Kolam Retensi Terboyo.
"Kita pompa dari Kaligawe ke Terboyo. Kolam retensi Terboyo itu menampung hampir 6,7 juta meter kubik air," ujarnya.
Air dari kolam tersebut kemudian dialirkan menuju Sungai Dompo, Babon, hingga ke laut.
"Ini sudah kita simulasikan dan hari ini kita eksekusi. Supaya wilayah Kaligawe bisa segera surut," tegasnya.
Selain memperkuat sistem pompa dan sodetan, Pemprov Jateng juga melanjutkan operasi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengendalikan curah hujan. Luthfi menambahkan, proyek tanggul laut Semarang-Demak juga terus berjalan dan ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2026.
Data dari BBWS Pemali Juana mencatat total kapasitas pompa di empat titik utama penanganan banjir yakni Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru mencapai 30.360 liter per detik. Fasilitas tersebut terdiri atas tujuh unit pompa eksisting, tiga floating pump, dan 28 mobile pump yang beroperasi siang malam.
Kolam Retensi Terboyo menjadi titik krusial dalam sistem pengendalian banjir di wilayah timur Semarang. Dengan kapasitas hingga 6,7 juta meter kubik, kolam ini menampung limpasan dari Kaligawe sebelum dialirkan ke Sungai Dompo dan Babon.
Upaya ini disinergikan dengan pengerjaan Sodetan Terboyo sepanjang 137 meter dan lebar 4 meter yang menyalurkan air dari Kaligawe menuju Kolam Retensi Unisula, lalu diteruskan ke Terboyo menggunakan pompa.
Menurut Luthfi, seluruh langkah teknis ini telah disimulasikan bersama tim teknis PUPR dan BBWS agar penanganan banjir berjalan cepat dan tepat sasaran.
"Kita sudah eksekusi di lapangan, semua sudah jalan. Yang penting air cepat keluar, jalan lancar, dan warga aman," pungkas Luthfi.
Simak juga Video 'Banjir di Pantura Semarang-Demak yang Makin Parah':
(prf/ega)








































.webp)












 
     
             
  
  
  
  
  
  
 