Banjir Semarang Terkendali, Pemprov Jateng Pastikan Penanganan Berlanjut
Bangun Indonesia

Ayo, tingkatkan partisipasi kita dalam pembangunan bangsa dan wujudkan impian Indonesia yang lebih baik!

Banjir Semarang Terkendali, Pemprov Jateng Pastikan Penanganan Berlanjut

Ihfadzillah Yahfadzka
Senin, 03 Nov 2025 15:38 WIB
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meninjau langsung rumah pompa Sringin dan Kolam Retensi Terboyo Kota Semarang. Tinjauan ini dilakukan untuk memastikan penanganan banjir di kawasan Kaligawe Semarang dan Sayung Demak berjalan optimal.

Kepala BNPB, Suharyanto mengungkapkan mengeringnya banjir di daerah Kaligawe ini tak lepas dari kerja-kerja kolaboratif yang dilakukan oleh semua elemen, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat.

"Sejak banjir pertama terjadi, pemerintah telah melaksanakan rapat koordinasi dan langkah-langkah penanganan terpadu," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, (2/11/2025) .

Ia menyatakan, kondisi di lapangan kini jauh lebih baik dibandingkan pekan lalu. Dia menilai saat rombongan meninjau wilayah Kaligawe, genangan hanya tersisa di beberapa titik.

"Dua-tiga hari terakhir ini kami pastikan sebagian besar lokasi sudah kering dan terkendali," ujarnya.

Walaupun demikian, upaya-upaya penanganan banjir dari pemerintah di kawasan tersebut akan terus berlanjut hingga persoalan tersebut tuntas baik melalui pendekatan jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.

Langkah jangka pendek dilakukan melalui pompanisasi, evakuasi warga terdampak, dan pengendalian sementara air di titik-titik utama. Untuk jangka menengah, dilakukan penambahan pompa, perbaikan drainase, serta pembuatan sodetan baru menuju Kolam Retensi Unissula dan Sungai Sayung.

Sementara untuk jangka panjang, direncanakan penyelesaian sistem pengendalian banjir permanen pada tahun 2026-2027. Menurut Suharyanto, proyek pengendalian banjir besar di kawasan tersebut baru mencapai sekitar 40 persen dari rencana Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Intinya, pemerintah pusat, provinsi, dan daerah bersatu padu. Semoga dengan sistem pompa permanen dan kolam retensi yang sudah diperkuat, Semarang akan lebih aman dari banjir besar di masa mendatang," ucapnya.

Selain itu, BNPB juga turut memperkuat upaya di lapangan dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan melibatkan dua armada yang masing-masing berpangkalan di Bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarmo untuk mengurangi potensi hujan ekstrem di wilayah Semarang dan sekitarnya.

Sementara itu, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan pemanfaatan kolam retensi Terboyo memiliki peran vital dalam sistem pengendalian banjir di wilayah timur Semarang.

Diketahui, Kolam dengan luas sekitar 189 hektare ini mampu menampung hingga 6 juta meter kubik air dan dilengkapi dengan rumah pompa besar berkapasitas 5.000 liter per detik per unit.

Selain itu, Kolam ini juga terintegrasi dengan tanggul laut dan sistem drainase utama, sehingga berfungsi menurunkan genangan di Jalan Kaligawe serta kawasan industri di sekitarnya.

Luthfi menambahkan, banjir di Kota Semarang dan Kabupaten Demak beberapa hari terakhir menjadi pelajaran berharga agar daerah tersebut tidak banjir lagi dengan memperkuat koordinasi antara Pemprov Jawa Tengah, Pemkot Semarang, BNPB, dan Kementerian PU yang telah terjalin sejak awal tanggap darurat.

"Artinya, kerja-kerja kolaboratif ini akhirnya bisa memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Ini juga menjadi model bahwa kita bisa bekerja bersama," kata Luthfi.

Melalui kerja-kerja kolaboratif itu, berbagai upaya telah dilakukan mulai dari pengoperasian 48 pompa air di sejumlah sungai, pembuatan sodetan, evakuasi warga terdampak, pengaktifan posko logistik dan kesehatan, serta dapur umum.

Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi hingga awal tahun 2026.

Lihat juga Video: Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat

(anl/ega)

Berita selengkapnya tentang Kunjungi
Berita Terkait