Kesaksian Aslem soal Ritual 'Penggandaan Uang' Serial Killer Wowon cs

Kesaksian Aslem soal Ritual 'Penggandaan Uang' Serial Killer Wowon cs

Wildan Noviansah - detikNews
Senin, 30 Jan 2023 09:18 WIB
TKW korban penipuan serial killer Wowon cs bertemu di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6/2023) malam.
Aslem (kiri) dan Hana (kanan) korban penipuan serial killer Wowon cs. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Belasan tenaga kerja (TKW) menjadi korban penipuan serial killer Wowon cs. Wowon cs memperdaya para TKW untuk mengirimkan gajinya kepadanya dengan iming-iming kesuksesan 'penggandaan uang'.

Aslem, salah satu korban penipuan modus penggandaan uang serial killer Wowon cs yang selamat dari maut. Aslem sendiri kehilangan uang Rp 288 juta akibat tipu-tipu Wowon cs.

Selama 6 tahun Aslem mengirimkan hampir seluruh gajinya yang senilai sekitar Rp 5 juta kepada Wowon cs. Selama 6 tahun itu, Aslem sudah dua kali ke Cianjur, Jawa Barat, menemui tersangka Dede Solehudin alias Dede (34) dan Solehudin alias Duloh (63), partner in crime Wowon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama 2 kali ke Cianjur, Aslem sempat diperlihatkan 'penggandaan uang'. Meski begitu, Aslem tak pernah mendapatkan kembali uang yang dijanjikan akan berlipat ganda hingga kini.

TKW korban penipuan serial killer Wowon cs bertemu di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6/2023) malam.TKW korban penipuan serial killer Wowon cs bertemu di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6/2023) malam. (Wildan Noviansah/detikcom)

Awal Mula Tertipu Wowon cs

Dalam wawancara dengan Tim detikcom di Polda Metro Jaya pada Kamis (26/1/2023), Aslem menjelaskan mulanya ikut investasi fiktif setelah diajak oleh Yeni, istri dari tersangka Dede. Yeni juga merupakan TKW di Dubai yang juga diperalat oleh Dede untuk mencari korban penipuan sesama TKW.

ADVERTISEMENT

"(Kenal) dari Yeni 6 tahun lalu. Kita dikasih nomor HP Aki Banyu sama dia, Yeni. Kita tahu dari dia," kata Aslem.

Aki Banyu adalah sosok fiktif rekaan Wowon. Aki Banyu inilah yang kerap menghubungi Aslem saat bekerja di Dubai. Aki Banyu menjanjikan Aslem kesuksesan hingga harta yang berlipat ganda jika menyimpan uangnya kepadanya.

"Saya kirimin, pertama dikasih modal Rp 24 juta, itu kita kirim ke dia simpanan katanya kalau kita sukses. Aki Banyu janjiin dapat uangnya Rp 20 miliar. Kalau sukses dapatnya segitu," ujar Aslem sembari menangis.

Aslem pun tertarik hingga menyetorkan uang senilai total Rp 288 juta selama 6 tahun kepada Wowon cs melalui rekening Dede. Terlebih, setelah dia diperlihatkan 'contoh kesuksesan' yang diraih oleh Siti Fatimah, salah satu TKW yang juga korban tewas serial killer Wowon cs.

"Pernah dikasih lihat foto rumah, mobil, katanya 'ini Siti udah sukses sekarang'," ucap Aslem.

Bagaimana ritual yang dilakukan Dede? Simak di halaman selanjutnya....

Simak juga Video: Kesaksian Aslem, Korban Penipuan Serial Killer Wowon Cs

[Gambas:Video 20detik]



Dilarang Pulang ke Kampung Halaman

Selama 6 tahun bekerja di Dubai, Aslem sebetulnya sudah dua kali pulang ke Tanah Air. Namun, dia tak pulang ke kampung halamannya di Karawang, Jawa Barat, karena diancam oleh Wowon cs, melainkan pulang ke Cianjur, Jawa Barat.

"Ya kan pulangnya dititah ka (dusuruh ke) Cianjur heula (terlebih dahulu). Enggak boleh pulang, saya kan dua kali pulang ke Cianjur, enggak boleh pulang ke kampung," tutur Aslem.

Pertama kalinya, Aslem cuti selama 3 bulan dan pulang ke Cianjur. Aslem dilarang menghubungi keluarga setiap pulang ke Tanah Air.

"Katanya 'kamu kalau pulang ke sana (Karawang) pasti cilaka (celaka)', ya saya ikutin saja ke situ (Cianjur)," kata Aslem.

Setiba di Jakarta, Aslem menuju ke Cianjur menggunakan jasa travel. Dia dijemput oleh Dede di depan Ramayana Cianjur.

"Disampaikan (diantarkan-red) ke kontrakan istrinya Dede, di situ saya. Di situ saya kumpul-kumpul sama keluarganya, makan, minum apa-apa ditanggung," jelasnya.

Selama 3 bulan tinggal di Cianjur, Aslem diajak jalan-jalan ke mal oleh tersangka Dede. Setelah 3 bulan di sana, Aslem kembali ke Dubai.

Ritual 'Penggandaan Uang' di Rumah Serial Killer

Selama 6 tahun itu, Aslem tak pernah bertemu dengan sosok Aki Banyu yang tak lain adalah Wowon. Bahkan, ketika Aslem berada di Cianjur, dirinya tak pernah sekalipun melihat batang hidung Aki Banyu.

"Enggak (ketemu sama Aki Banyu), cuma sama Dede saja, 'merespons' hasil itu pengiriman uang saya, 'direspon' sama dia (Dede) katanya hasilnya segini," kata Aslem sembari sesenggukan.

TKW korban penipuan serial killer Wowon cs bertemu di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6/2023) malam.Aslem (baju hijau), TKW korban penipuan serial killer Wowon cs menangis histeris (Wildan Noviansah/detikcom)

Respon adalah semacam 'ritual penggandaan uang' yang ditunjukkan oleh Dede kepada Aslem. Saat ritual itu, Dede menggelar sesajen.

"Direspon, ini-ininya (ritual) pakai ngerokok. Di situ ada jeruk, salak, susuguhan (sesajen), kopi gitu, rokok," ujar Aslem.

Selama ritual itu, Dede merapal 'doa-doa' sembari menyetel musik.

"Maca-maca (merapal) sambil ituin (setel) musik di HP, macam-macam. Ada musik tradisional itu pop Sunda," katanya.

Ritual ini dilakukan di lantai sembari duduk. Aslem diperlihatkan sejumlah amplop tebal yang seolah-olah berisi uang.

"Diperlihatkan katanya hasilnya segini, itu uang kamu, berapa amplop. Katanya kalau sukses uang kamu segini. Amplopnya tebel, nggak tahu isinya berapa," tuturnya.

Selama ritual itu, Aslem tak pernah diperlihatkan wujud uangnya. Aslem hanya diberi kesempatan untuk 'mengintip' uang dari sobekan amplop.

"Enggak pernah (diperlihatkan wujud uangnya), cuma ada amplop saja. Cuma dilihatin amplop, disobek sedikit doang. Ini uang kamu, mungkin kitanya gak terlalu sadar, supaya percaya sama dia. Uangnya biru-merah, banyak amplopnya," jelasnya.

Setelah 2 kali ke Cianjur, nyatanya Aslem tak pernah mendapatkan kesuksesan seperti yang dijanjikan. Uang ratusan juta miliknya raib begitu saja di tangan Wowon cs.

(mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads