Terungkap Ritual Penggandaan Uang Sebelum Jamet Bunuh Ibu-Anak

Terungkap Ritual Penggandaan Uang Sebelum Jamet Bunuh Ibu-Anak

Taufiq Syarifudin - detikNews
Kamis, 13 Mar 2025 16:47 WIB
Tampang Jamet si dukun palsu pembunuh ibu dan anak di Tambora, Jakbar
Tampang Jamet si dukun palsu pembunuh ibu dan anak di Tambora, Jakbar (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Jakarta -

Polisi mengungkap awal mula Tjong Sioe Lan alias Enci (59) dan anaknya, Eka Serlawati (35), dibunuh oleh Febri Arifin alias Jamet (31). Pembunuhan ini diawali saat tersangka Febri dan korban janjian untuk melakukan ritual penggandaan uang.

"Pada 1 Maret 2025, di situ sudah ada kesepakatan atau berjanji untuk melakukan ritual oleh dukun pencari jodoh dan melalukan penggandaan uang," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya dalam jumpa pers di Mapolres Jakbar, Kamis (13/3/2025).

Sebagai informasi, Jamet dan Enci sudah lama kenal karena keduanya masih bertetangga. Pelaku mengaku sebagai dukun spiritual yang diyakini korban memiliki kelebihan menyembuhkan penyakit.

Jamet juga mengaku memiliki teman bernama Krismartoyo yang bisa menggandakan uang serta dukun bernama Kakang, yang bisa mencarikan jodoh untuk korban Eka. Korban pun tergiur hingga menyerahkan sejumlah uang untuk digandakan oleh dukun yang mana sebenarnya tokoh fiktif karangan tersangka semata.

"Pada awal Februari, korban pertama menunjukkan sejumlah uang kepada tersangka yang rencananya diminta untuk digandakan," katanya.

Jamet mengelabui korban dengan berpura-pura mengaku sebagai dukun Kakang dan Krismartoyo dengan menggunakan nomor yang lain.

"Tersangka menggunakan nomor handphone lain yang mengaku sebagai Krismartoyo atau dukun pengganda uang. Dan juga menggunakan nomor lain sebagai Kakang untuk mencarikan jodoh kakak Pelapor atau korban kedua," ujarnya.

Penggandaan Uang Gagal

Kembali lagi ke tanggal 1 Maret, hari ketika kedua korban dibunuh. Setelah berjanjian melalui telepon, datanglah si Jamet ini ke rumah korban pada pukul 12.00 WIB.

"Pelaku ini datang ke rumah korban dengan membawa peralatan ritual kedua kegiatan tersebut," katanya.

Mereka juga telah mempersiapkan sarana untuk ritual, salah satunya adalah kamar mandi serta sarung. Korban Enci saat itu sudah berada di dalam rumahnya untuk melakukan ritual.

"Korban pertama berada di ruang dalam rumahnya untuk bersiap juga ritual penggandaan uang. Komunikasinya melalui telepon dan sudah dijanjikan uang akan digandakan," ujarnya.

"Tetapi pada saat proses menggandakan uang, terlalu lama dan tidak berhasil. Akhirnya, korban pertama marah-marah kepada pelaku dan juga mencaci maki pelaku," katanya.

Merasa tersinggung, Jamet kemudian mengambil besi di kotak peralatan yang ada di belakang korban. Dia langsung memukulkan besi tersebut kepada korban hingga terjatuh.

Dalam keadaan lemah, korban Enci kembali dianiaya. Hingga ia tewas dicekik. Setelah itu, Jamet membunuh anak Enci bernama Eka. Jasad keduanya selanjutnya dipindahkan ke dalam penampungan air.

Lihat juga video: Modal Upal Rp 1 T, Sindikat Pengganda Uang di Cianjur Diciduk Polisi

(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads