Time Line Kasus Keluarga Kalideres hingga Teka-teki Kematian Terungkap

Time Line Kasus Keluarga Kalideres hingga Teka-teki Kematian Terungkap

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 10 Des 2022 15:41 WIB
Penyebab kematian keluarga Kalideres telah terungkap. Seperti diketahui, satu keluarga ditemukan tewas mengering di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat.
Foto: dok. detikcom

9 Desember
Polisi Umumkan Hasil Akhir Penyelidikan

Satu bulan penyelidikan berjalan, pihak Polda Metro Jaya lalu kembali menggelar konferensi pers terkait kasus Kalideres pada Jumat (9/12). Polisi bersama tim ahli menyampaikan hasil akhir dari penyelidikan kasus tersebut.

Ahli dari kedokteran forensik, psikologi forensik, dan sosiologi agama menyampaikan tiap temuannya. Ada keidentikan dari tiap temuan ahli lintas disiplin ilmu tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misteri kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, ini pun telah terpecahkan. Polisi memastikan keempat korban meninggal secara wajar dalam kondisi tak wajar.

"Dari hasil penyelidikan kami yang sangat detil ini kami sudah temukan kematian yang terjadi di TKP Kalideres ini adalah kematian wajar dalam kondisi yang tidak wajar. Ini merupakan fenomena yang cukup unik dan bagi kami pengalaman berarti karena sangat jarang kasus seperti ini," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12).

ADVERTISEMENT

Ahli kedokteran forensik RS Polri, dr Asri, mengungkap urutan kematian keluarga Kalideres ini dimulai dari Rudyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (68), Budiyanto Gunawan (68), dan Dian (42). Keempat korban ini meninggal akibat penyakit yang telah diderita sejak lama oleh masing-masing korban.

"Dengan jelas dan yakin kami menyatakan bahwa sebab kematian Pak Rudi akibat penyakit saluran cerna, Ibu Renny adalah kelainan payudara. Kemudian sebab kematian Pak Budi serangan jantung yang akut, dan Bu Dian merupakan gangguan pernapasan dan disertai penyakit pernapasan kronis," ungkap dr Asri.

"Pada keempat jenazah kami yakin tidak ditemukan kekerasan dan ditemukan analisis feses, yaitu karbohidrat dan serat pada Pak Budi dan Mbak Dian. Itu sudah menyingkirkan dugaan mereka berdua meninggal karena kelaparan," tambahnya.

Ahli sosiologi agama, Jamhari, turut menjawab temuan buku-buku lintas agama dan dugaan aktivitas ritual yang dilakukan keluarga Kalideres. Menurutnya, tidak ada hal yang aneh dari temuan tersebut.

"Setelah dilihat dan dibaca buku ini tidak ada yang aneh, tidak ada yang istimewa, karena buku tersebut buku-buku biasa yang bisa ditemukan dan bisa dibeli di luar umum. Jadi ini saya kira bukan menunjukkan bahwa mereka sedang mengkaji suatu pemahaman sekte tertentu atau keagamaan tertentu.

Penyelidikan Resmi Ditutup

Dari serangkaian penyelidikan tim penyidik dan penelitian para ahli, Polda Metro Jaya memastikan tidak ada temuan unsur pidana dalam kasus kematian keluarga Kalideres. Penyelidikan kasus itu pun resmi ditutup.

"Jadi apa yang kami lakukan ini masih tahap penyelidikan apakah ada unsur pidana. Jadi kalau sudah tidak ketemu peristiwa pidana, hasil penyelidikan akan dihentikan. Tapi kalau ini pidana, kami harus temukan dua alat bukti untuk temukan tersangkanya. Jadi karena ini bukan peristiwa pidana, fase penyelidikan ini kami hentikan," tutur Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.


(ygs/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads