Misteri tewasnya satu keluarga 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat, telah terpecahkan. Polisi menyatakan keempat orang itu tewas secara wajar alias faktor kesehatan.
Ketua RT 7 RW 5, Jalan Taman Asri 3, Cengkareng, Jakarta Barat, Asiung (57), menyayangkan satu keluarga itu yang tidak meminta bantuan saat kesusahan. Menurut dia, warga pasti akan menolong jika dimintai bantuan.
"Intinya kebetulan saya tadi ada pergi sama warga, nggak menyangkalah, sangat disayangkan kenapa nggak melapor, ya toh, selagi kesusahan. Dalam arti, kalau melapor dari awal, mungkin dua orang terselamatkan," kata Asiung saat ditemui detikcom, di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (10/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya itu kan sangat disayangkan, ya kalau itu (sakit), ya minta tolonglah, masa nggak ditolong. Namanya kita kan bertetangga," sambungnya.
Asiung mengatakan pihak keluarga mengaku hal serupa. Keluarga tewas 'mengering' ini jarang meminta tolong.
"Ya mungkin dia benar-benar tertutup, nggak mau minta tolong sama sekali, ke keluarga juga sama. Keluarga bilang bahwa dia (sekeluarga tewas ini) jarang minta tolong. Ada apa-apa nggak pernah mau ngomong, minta tolong, sama di sini (bertetangga) juga gitu. Jadi karakter keluarga tersebut memang seperti itu," tutur Asiung.
Meski sudah lebih dari dua dekade menempati tempat ini, keluarga tewas 'mengering' ini disebut menutup diri.
"Betul, dari dulu ya (jarang bersosialisasi). Walaupun dia salah satu warga yang di sini sudah lama, 24 tahun. Saya di sini aja 20 tahun," ungkap Asiung.
"Memang dari dulu juga orangnya dari tempat asal dia di Gunung Sahari memang sudah tertutup juga. Bahkan warga sekitar di dekat kompleks pun nggak begitu kenal 'yang mana orangnya?' karena dia betul-betul menutup diri, mengucilkan diri. Karena itu, dia sama sekali tidak berinteraksi dengan manusia," imbuhnya.
Asiung mengatakan, tertutupnya keluarga tewas 'mengering' ini pun sampai menolak masuk ke grup info warga setempat. Bahkan jarang ada yang memiliki nomor Rudyanto Gunawan (71) dan Renny Margaretha (68), alias orang tua Dian (42).
"Nggak, nggak ada (di grup WhatsApp RT). Mereka nggak mau. Itu pun nggak sembarang orang tahu nomor teleponnya, cuma saya tahu nomor telepon anaknya (Dian) aja. Saya pegang, saya minta selalu nomor warga saya, setidaknya salah satu anggotalah," katanya.
Baca penyebab keluarga tak minta tolong di halaman selanjutnya..
Penyebab Tak Minta Tolong
Satu keluarga yang tewas semua di rumah Kalideres, Jakarta Barat, sebenarnya masih punya kerabat di lain tempat. Mereka diduga pasrah menghadapi kematian setelah berusaha tapi tak berhasil. Kenapa keluarga Kalideres tidak meminta bantuan kerabat untuk keluar dari kesulitan hidup?
Ketua Tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumawardhani menjelaskan dugaannya yang dia sampaikan dalam jumpa pers di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12).
"Jadi ada kepasrahan secara psikologi terhadap keadaan yang terjadi, mencari bantuan, mengikuti apa yang dilakukan oleh keluarganya, tapi tampaknya tidak berhasil," kata dia.
Ada masalah keuangan dalam keluarga ini. Misalnya, jenazah Rudyanto Gunawan (71) yang tewas paling awal tidak dimakamkan karena diduga buku tabungan dan catatan dana sudah menipis.
Keluarga di Kalideres ini dinilai telah mengasingkan diri dari kerabat-kerabatnya selama dua dekade terakhir. Karena komunikasi tidak terjalin dalam kurun lama, permintaan tolong dari keluarga tersebut ke kerabatnya menjadi berat hati untuk disampaikan.
"Alienasi atau mengasingkan diri mereka sejak lama sekitar 20 tahunan, sehingga komunikasi dengan kerabat sudah terputus. Ini menyebabkan mereka sungkan dan enggan untuk meminta pertolongan atau dukungan, karena hal seperti itulah Rudi atau Bapak Rudi tidak dimakamkan," kata Reni Kusumawardhani.