Kritik ortu siswa
Pemkot Depok membatasi kegiatan belajar mengajar di SDN Pocin 1 hingga Jumat (9/12). Orang tua siswa merasa terusir atas keputusan tersebut.
"Orang tua juga benar-benar dikasih waktu seminggu ya, diusir kayak apaan tahu," kata salah satu orang tua siswa, Cici, saat ditemui di SDN Pocin 1, Jumat (2/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai Jumat (9/12), siswa SDN Pocin 1 akan mengikuti ujian semester. Setelah itu, pada Senin (12/12), Pemkot Depok mengharuskan para siswa pindah ke SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5. Keputusan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Depok Supian Suri seusai audiensi dengan ortu murid di Balai Kota Depok pada Rabu (30/11) lalu.
Cici menganggap keputusan audiensi tersebut sebagai keputusan sepihak. Bahkan, lanjutnya, Pemkot Depok tidak memberi jawaban atas pertanyaan para orang tua siswa saat audiensi tersebut.
"Itu kan keputusan sepihak, bener-bener pertanyaan kita (orang tua siswa) aja tidak ada yg dijawab satu pun pas di sana (Balai Kota Depok)," keluhnya.
Dia juga mengeluhkan nasib siswa yang sudah ditinggalkan oleh para guru pada Senin (14/11). Sejak saat itu, peran guru digantikan para relawan dan mahasiswa dari berbagai universitas.
Sebelumnya, koordinator orang tua murid, Ecy Tuasikal, menyatakan pada Rabu (30/11) lalu, audiensi antara Pemkot dan orang tua murid berjalan tidak adil. Soalnya, tidak ada unsur DPRD Kota Depok di audiensi itu. Orang tua murid merasa tidak punya pelindung siapapun dalam menghadapi kebijakan Pemkot Depok.
![]() |
Kritik politikus
Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra, berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat mengintervensi keputusan Pemkot Depok untuk menggusur SDN Pocin 1.
"Tindakan semena-mena Pemkot Depok ini tidak boleh dibiarkan," kata Icu kepada wartawan, Kamis (1/12) kemarin.
Wakil Ketua Komisi X DPR dari Golkar, Hetifah Sjaifudian, sudah berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) terkait polemik relokasi SDN Pocin 1 Depok. "Sudah saya tekankan harus dipastikan kepentingan anak-anak atau siswa yang jadi prioritas," kata Hetifah kepada detikcom, Rabu (30/11).
![]() |
Kritik dari KPAI dan sejarawan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) prihatin atas polemik relokasi SDN Pocin 1 Depok. Pemkot Depok dikritiknya dan didesak menuntaskan masalah ini.
"Situasi yang tidak memberikan kepastian berpotensi membingungkan guru, orang tua dan juga peserta didik, bahkan peserta didik yang bingung dengan perkembangan situasi terakhir ini akan berpotensi kehilangan semangat belajar," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti kepada wartawan, Senin (14/11) lalu.
![]() |
Sejarawan JJ Rizal mengkritik Pemkot Depok yang ngotot hendak membangun masjid dengan cara menggusur SD. Kesan yang dia tangkap, Pemkot tidak peduli masalah pendidikan anak Depok.
"Pemkot Depok yang bersikukuh akan membangun masjid raya di atas reruntuhan bangunan sekolah dasar memperlihatkan sikap yang abai soal hak atas pendidikan," kata JJ Rizal, Jumat (25/11).
Selanjutnya, relawan tetap mengajar: