Polisi: Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI Ditangani Secara Profesional

Polisi: Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI Ditangani Secara Profesional

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 26 Nov 2022 16:29 WIB
ilustrasi kecelakaan
Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Keluarga mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Attalah Syaputra (18), mempertanyakan penyelidikan kasus kecelakaan yang menewaskan korban di Jakarta Selatan yang terkesan jalan di tempat. Satu bulan lebih pascakecelakaan, keluarga menilai tidak ada titik terang kasus tersebut.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Joko Sutriono memastikan penyelidikan kasus masih berjalan. Ia menegaskan penyelidikan dilakukan secara profesional.

"Intinya penanganan tetap secara profesional. Itu bukan ditunda-tunda. Saya Kasat baru empat hari, Kasubdit Gakkum juga baru, Kasi Laka juga baru. Banyak pergantian," kata Joko saat dihubungi, Sabtu (26/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko mengatakan penyelidikan kasus itu saat ini masih berlangsung. Pelaku yang merupakan purnawirawan polisi juga bersikap kooperatif selama penyelidikan berlangsung.

"Mereka (keluarga korban) kan anggapnya tertunda-tunda, saya juga sudah ngomong sama Pak Kapolres si pengemudi Pajero itu tetap kooperatif. Cuma belum ada titik temu antara pengemudi Pajero dan keluarga korban," terang Joko.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Joko mengatakan pihaknya juga selama ini telah memberikan kesempatan kepada keluarga korban dan pelaku untuk melakukan mediasi. Akan tetapi, menurutnya, mediasi tidak menghasilkan titik temu.

"Bukan nggak ada tindak lanjutnya. Si pihak korban dan keluarga tetap maunya 'tunggu, Pak, saya maunya mediasi dulu'. Mediasi, mediasi nggak ada titik temu sampai keluarga korban men-share tidak ada tindak lanjut dari polisi, padahal salah," jelas Joko.

Lebih lanjut, Joko mengatakan pihaknya akan melakukan gelar perkara kasus tersebut pada Senin (28/11). Gelar perkara itu akan menentukan ada tidaknya tersangka dalam kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI tersebut.

"Kita sebenarnya pengin cepet-cepet. Kalau sudah selesai, ya sudah selesai. Dari pihak keluarga korban sama pengemudi Pajero kalau sudah ada titik temu, selesai. Intinya, kita hari Senin akan gelar perkara. Nanti semuanya di sana dijelaskan," ucap Joko.

Keluarga korban nilai penyelidikan polisi lamban. Simak di halaman selanjutnya:

Saksikan juga 'Fakta-fakta Kepala BKD Jabar Tewas Dalam Kecelakaan di Tol Cipali':

[Gambas:Video 20detik]



Keluarga Kecewa Penyidikan Lamban

Kasus kecelakaan ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 7 Oktober 2022. Adi merasa kecewa lantaran kasus kecelakaan yang menewaskan anaknya itu dirasa jalan di tempat.

"Kami terinformasi namanya itu pada saat cukup lama menunggu dari Polres tindak lanjutnya apa. Tidak ada tindak lanjut, akhirnya kami datangi. Di situ dikasih surat, ada nama saksi, pelaku namanya saya cari namanya itu. Inisial ESBW dengan segala macam embel-embel gelarnya. Sudah purnawirawan," kata Adi saat dihubungi, Jumat (25/11).

Adi menjelaskan kecelakaan yang menewaskan putranya itu terjadi ketika korban pulang dari kampus menuju kosan. Setiba di lokasi, motornya ditabrak mobil pensiunan polisi inisial ESBW.

"Dia naik motor pulang ke kosan iring-iringan naik motor sama temannya. Tiba-tiba kayak ada yang melintas ke kanan, lalu almarhum ngerem mendadak, terus mengarah ke kanan. Dia buang ke kanan, itu ada mobil dari depan, mobil Pajero itu," kata Adi.

Korban kemudian tertabrak mobil Pajero tersebut. Menurut Adi, pensiunan polisi itu menolak membantu korban ke rumah sakit.

"Yang paling saya herankan, dia kan pensiunan perwira menengah, kok bisa berperilaku seperti itu. Dipintain tolong bawa ke rumah sakit saja nggak mau. Saya juga heran, ini perwira loh," tambahnya.

Hasya akhirnya dilarikan ke rumah sakit setelah terkapar sekitar 30 menit. Saat di rumah sakit, Adi mengaku bertemu dengan pensiunan polisi ini. Adi merasa kecewa akan sikap purnawirawan polisi ini.

"Jadi pada saat kami datangi ke rumah sakit, kami bertemu. Saya tanya, mana yang nabrak ya, tapi sifatnya bener-bener kayak orang yang tidak bersalah. Dijawab 'saya yang nabrak' dengan gayanya dia," terang Adi.

detikcom kemudian menghubungi ESBW untuk meminta tanggapan terkait kejadian ini. ESBW mengatakan kasus tersebut saat ini masih ditangani.

"Sudah dalam proses oleh laka (wilayah) Jaksel," singkat ESBW.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads