Anggota DPRD DKI Minta Anggaran Penambahan Titik JakWifi Dicoret

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 15 Nov 2022 13:36 WIB
Ilustrasi Wifi (Shutterstock)
Jakarta -

Anggota DPRD DKI Jakarta, Syarifudin, meminta anggaran penambahan titik JakWifi dihapus dalam RAPBD 2023. Syarifudin menyebut masyarakat tak mengetahui program ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Syarifudin saat mengikuti rapat pembahasan RAPBD 2023 di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/11/2022).

"Saya rekomendasi pimpinan, terkait JakWifi dari sejak awal program ini diluncurkan sampai sekarang saya minta data foto di mana-mana aja nggak ada. Tiap saya turun, nggak ada yang tahu tuh masyarakat apa program Jakwifi. Jadi, penambahan dari tahun 2023 saya rekomendasi dihapus aja pimpinan," kata Syarifudin.

Politikus Gerindra itu mengusulkan alokasi anggaran penambahan JakWifi dialihkan untuk pemberian bantuan langsung tunai (BLT) imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya, hal tersebut lebih dibutuhkan masyarakat.

"Mending dialihkan ke BLT BBM ke masyarakat yang kurang. Itu aja, pimpinan," tegasnya.

Syarifudin mengatakan program JakWifi awalnya ditujukan untuk mendukung kegiatan belajar dari rumah akibat COVID-19. Dia menilai sekolah saat ini sudah menggelar pembelajaran tatap muka sehingga tak perlu lagi tambahan titik JakWifi.

"Sekarang sekolah udah 100 persen masuk. Jadi daripada mubazir, ngapain titiknya ditambah," jelasnya.

Syarifudin mengaku belum mengetahui angka pasti anggaran untuk penambahan titik JakWifi yang diusulkan oleh Dinas Kominfotik. Namun, merujuk pada dokumen RAPBD 2023 yang diterima, anggaran penambahan titik JakWifi yang diajukan sebesar Rp 275,30 miliar.

"Saya dengar anggarannya 200 titik ya. Tapi anggarannya, belum dijawab dari Rp 270 miliar katanya bukan buat JakWifi doang," ucapnya.

Syarifudin mengaku tak ada masalah apabila DKI menganggarkan pemeliharaan JakWifi. Namun, tidak dengan penambahan titik.

"Nggak apa-apa diperbaiki, anggaran yang sudah jalan, dirawat, dianggarkan lagi penambahan baru maksud saya, jangan ada lagi. memang penambahannya nggak signifikan, nggak berdampak bagi masyarakat," ujarnya.




(taa/haf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork