Mahasiswa dari beberapa kampus di Kabupaten Pandeglang yang tergabung dalam Forum BEM Se-Pandeglang menggelar demonstrasi tolak kenaikan harga BBM. Mahasiswa membakar ban hingga merusak kawat berduri yang dipasang oleh polisi.
Pantau detikcom di Jalan Pendidikan, Pandeglang, Banten, Jumat (9/9/2022) pukul 11.15 WIB, mahasiswa menyampaikan aspirasi mengenai penolakan kenaikan harga BBM. Salah seorang orator pun menyampaikan tuntutannya.
"Kami menolak keras atas kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait kenaikan harga BBM," kata salah satu mahasiswa bernama Badru Zaman dalam orasinya.
Mahasiswa menilai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah membebani masyarakat. Sebab, kata mahasiswa, kenaikan harga BBM berdampak pada masyarakat kecil.
"BBM naik, rakyat kecil makin menjerit," katanya.
Dalam demo ini, mahasiswa membakar ban di tengah jalan. Mereka juga melakukan aksi teatrikal dengan menampilkan orang-orang diikat lehernya dengan tali, sebagai simbol penolakan kenaikan harga BBM.
Di antara mahasiswa juga tampak menginjak kawat berduri yang telah dipasang di lokasi untuk membatasi pendemo dengan gedung pemerintah.
Selain itu, mahasiswa menilai kenaikan harga BBM akan berdampak pada semua sektor, seperti bahan kebutuhan pokok yang pasti bakal naik.
"Kenaikan harga BBM akan menaikkan harga bahan pokok. Berpengaruh pada sektor pendidikan, kesehatan, hingga pariwisata," katanya.
Secara tegas Badru mengatakan akan terus melakukan demonstrasi jika tujuan mahasiswa belum bisa didengar oleh pemerintah.
"Aksi kami lanjutan, terus akan turun ke jalan selama harga BBM belum turun," pungkasnya.
Simak juga 'Penampakan Puluhan Pelajar Diamankan di Aksi Demo Tolak BBM di Sumut':
(lir/lir)