Honduras - Aksi protes pecah di Honduras dan menunda penghitungan ulang suara khusus pemilu presiden. Demonstran menuding kecurangan dan menuntut penghitungan manual.
Foto
Sengketa Pemilu Honduras Memanas, Protes Lumpuhkan Penghitungan Ulang
Ratusan demonstran berkumpul di luar Institut Pelatihan Profesional Nasional Honduras di Tegucigalpa. Aksi ini menghambat penghitungan ulang suara khusus pemilu presiden yang dipersengketakan. REUTERS/Fredy Rodriguez
Pendukung partai-partai saingan membakar ban dan mengibarkan bendera saat memprotes dugaan kecurangan pemilu. Ketegangan meningkat di tengah proses penghitungan suara yang belum tuntas. REUTERS/Fredy Rodriguez
Seorang demonstran dari partai LIBRE menyuarakan penolakan terhadap hasil pemilu yang dinilai tidak adil. Mereka menuding adanya intervensi dan ancaman terhadap demokrasi Honduras. Aparat keamanan berjaga di sekitar lokasi penghitungan ulang suara yang tertunda akibat protes. Petugas pemilu belum dapat memulai penghitungan manual sekitar 15 persen lembar suara bermasalah. REUTERS/Fredy Rodriguez
Pendukung Partai Liberal menyuarakan kekecewaan terhadap proses pemilu yang dinilai tidak transparan. Mereka menyoroti kegagalan sistem dan keterlambatan pelaporan hasil suara. REUTERS/Fredy Rodriguez
Suasana di sekitar lokasi penghitungan ulang tampak tegang seiring meningkatnya tekanan politik. Demonstran terus bertahan sambil membakar ban serta menyerukan pembatalan pemilu dan penghitungan ulang manual seluruh surat suara. REUTERS/Fredy Rodriguez
Protes ini mencerminkan krisis kepercayaan terhadap proses pemilu Honduras.Β Hasil sementara menunjukkan persaingan ketat antara dua kandidat teratas, Nasry Asfura dari Partai Nasional konservatif memimpin dengan 40,54% suara, sekitar 43.000 suara di depan Salvador Nasralla dari Partai Liberal kanan tengah, yang memperoleh 39,19% suara. Jauh di belakang di tempat ketiga dengan 19,29% suara adalah Rixi Moncada, dari partai LIBRE yang berkuasa. REUTERS/Fredy Rodriguez











































