Perjalanan Kasus Nindy Ayunda Diduga Sekap Eks Sopir hingga Dicekal Polisi

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 29 Jul 2022 20:24 WIB
Nindy Ayunda (Pool/Palevi S/detikFoto)
Jakarta -

Artis Nindy Ayunda dicekal polisi terkait kasus dugaan penyekapan terhadap mantan sopir pribadinya, Sulaiman. Nindy Ayunda sendiri telah diperiksa polisi pada Kamis (27/7) malam tadi.

Nindy Ayunda dilaporkan oleh Rini Diana, suami Sulaiman. Rini melaporkan Nindy Ayunda ke Polda Metro Jaya pada 15 Februari 2021, sesuai dengan nomor laporan LP/904/II/YAN.2.5/2021/SPKT/Polda Metro Jaya. Kasus itu telah dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan dugaan penyekapan itu terjadi ketika Nindy Ayunda sedang berproses cerai dari suaminya, Askara Parasady Harsono. Nindy Ayunda dan Askara sendiri resmi bercerai pada Mei 2021.

"Dugaan tindak pidana merampas kemerdekaan seseorang, atau meneruskan perampasan kemerdekaan yang demikian dan/atau penculikan dan/atau penyekapan terhadap korban Saudara Sulaiman, terjadi pada tanggal 11 Februari 2021, di Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan apartemen di Jakarta Selatan atas laporan dari Saudari Rini Diana (istri korban) yang diduga dilakukan oleh Anindia Yandirest Ayunda alias Nindy Ayunda," jelas Kombes Zulpan dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (29/7/2022).

Pada Januari 2021, Askara ditahan polisi atas kasus narkoba. Kemudian, Askara meminta tolong kepada Sulaiman dan babysitter, Lia Haryati, untuk 'memata-matai' Nindy Ayunda.

"Saudara Sulaiman dan Lia Haryati ini diminta oleh Askara untuk memberitahukan kegiatan Nindy Ayunda atau adik iparnya dengan cara memfoto atau melaporkan kegiatan Nindy Ayunda dengan anak-anaknya," katanya.

Hingga kemudian kasus dugaan penyekapan terjadi. Begini kronologinya berdasarkan keterangan Kombes Zulpan:

11 Februari 2021

Pukul 19.30 WIB

Lia Haryati ketahuan oleh Nindy Ayunda sedang merekam pembicaraannya dengan keluarganya, di rumahnya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Saat itu pula, Nindy Ayunda merampas ponsel Lia dan melihat Lia Haryati mengirimkan pembicaraan tersebut ke grup WhatsApp (yang beranggotakan Sulaiman, Lia dan, Askara).

Grup WhatsApp itu kemudian terbongkar. Nindy Ayunda mengetahui dirinya telah 'dimata-matai' oleh Sulaiman dan Lia dari grup WhatsApp tersebut.

"Sehingga di grup WhatsApp tersebut Lia Haryati terlihat mengirim atau men-share foto-foto Nindy Ayunda, Dito Mahendra dan anak-anaknya tersebut. Kemudian setelah ketahuan, oleh Nindy Ayunda meminta Sulaiman yang saat itu sudah pulang agar kembali ke rumah orang tuanya," tutur Zulpan.

Setelah Sulaiman sampai, Nindy kemudian menelepon Dito Mahendra untuk membawa Lia dan Sulaeman karena sudah ketahuan.

"Kemudian saudari Anindya Yandirest Ayunda alias Nindy mengatakan kepada Mahendra Dito melalui telepon 'Nih jemput aja, Lia sama Leman bawa aja, udah foto-foto sama rekam-rekam kita'. Lalu telepon tersebut dimatikan," ujarnya.


Korban Dibawa dan Dianiaya 6 Orang Misterius

Setelah itu, sekira pukul 21.00 WIB, datang enam orang laki-laki berpakaian serba hitam dan memakai tutup kepala untuk membawa kedua korban.

Saat dibawa, kedua mata korban ditutup. Mereka lantas langsung dibawa ke apartemen di Senopati, Jakarta Selatan.

"Pada saat naik mobil tersebut mata Saudari Lia Haryati dan saudara Sulaiman ditutup sehingga tidak mengetahui posisi duduknya dan kemudian langsung jalan ke apartemen di Senopati," jelas Zulpan.

Setelah dibawa kedua korban kemudian dipisah. Setelah itu dilakukan penganiayaan dan pengancaman terhadap kedua korban oleh keenam orang pria.

Baca kronologi selengkapnya di halaman selanjutnya.




(mea/bar)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork