Kasus cekcok antara pengemudi mobil Pajero dan pengemudi mobil Yaris di gerbang Tol Tomang, Jakarta Barat, berakhir damai. Korban, Yohanes Aditya, menjelaskan duduk perkara percekcokan hingga berujung kontak fisik.
Yohanes mengatakan mulanya dia tengah mengantre untuk masuk ke GT Tomang arah Tol Dalam Kota. Saat itu dia hendak berpindah jalur ke gate yang berada di sebelah kirinya.
Saat berpindah, Yohanes mengaku sudah menyalakan lampu sen. Namun dari arah yang bersamaan muncul mobil Pajero dengan kecepatan yang cukup tinggi. Menurut dia, mereka sempat mengerem mendadak karena hampir bertabrakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mau pindah jalur, kasih lampu sein juga pindah jalur mau ke kiri. Pas saya mau pindah, tiba-tiba Pajero-nya ada masuk juga ngebut. Kita sama-sama ngerem mendadak, cuman masih nggak (sampai) tabrakan," kata Yohanes saat dihubungi wartawan, Senin (23/5/2022).
Setelah itu, Yohanes memutuskan lanjut jalan. Saat akan masuk ke gerbang tol, mereka berdua terlibat saling pepet.
Pengemudi Pajero Pepet Mobil Korban
Karena takut mobil miliknya menabrak pembatas jalan, Yohanes akhirnya memberi jalan kepada pengemudi Pajero. Namun, sesaat setelah itu, pengemudi langsung berhenti, kemudian menghampiri dia dan melakukan penganiayaan.
"Lanjut lah jalan, setelah lanjut jalan ternyata Pajero-nya nggak terima, mepetin saya terus sampai akhirnya saya nggak bisa maju. Kan saya mepet-mepetin nih udah nggak cukup kalau dipaksa saya bakal nabrak pembatas jalan," kata dia.
"Akhirnya saya kasih jalan Akhirnya saya kasih jalan ke Pajero-nya, tapi Pajero-nya sudah saya kasih jalan dia berhenti di depan saya. Akhirnya dia turun dari mobil dan nge-gas lah ke saya," sambungnya.
Korban Dicekik hingga 'Ditampar'
Yohanes menambahkan, saat pelaku sampai di mobilnya, mereka langsung cekcok hingga berakhir dicekik hingga berujung kontak fisik.
"Dia kan berhenti di depan saya, dia langsung turun. Setelah itu saya juga karena takut mobil saya dipukul atau gimana, saya juga copot seat belt dan ikut keluar juga. Cuman pas ikut keluar, langsung dia mencekik saya gitu, ngangkat kerah saya gitu," jelasnya.
"Jadi pelaku juga sudah langsung ngoceh, saya juga langsung ngoceh 'saya udah kasih sen saya udah kasih sen'. Kita memang nggak sempet ngobrol dengan baik, langsung nge-gas aja berdua," imbuhnya.
Terkait insiden kontak fisik yang viral di media sosial, Yohanes mengatakan tidak sampai ditampar, tetapi 'dicolek' (seperti yang disebutkan pihak William) pun tidak.
"Jadi sebenarnya kalau bahasa dari video yang digampar rasanya terlalu keras, tapi kalau dibilang 'noel' (nyolek) pun enggak sih, karena saat itu memang berasa sakit. Tapi sakit sesaat aja. Sakit sih sudah pasti," tuturnya.
Baca di halaman selanjutnya: kasus berujung damai.
Kasus Berujung Damai
Yohanes kemudian melaporkan kejadian itu ke Polda Metro Jaya tidak lama setelah kejadian, Minggu (22/5). Sore tadi, dia mencabut laporannya setelah kedua pihak sepakat damai.
"Saya Yohanes, di sini saya sebagai pihak pelapor dari kejadian yang viral kemarin. Saya ingin berterima kasih kepada Ditreskrim Polda Metro Jaya, karena sudah membantu dalam menyelesaikan permasalahan ini secara damai dan seluruh masalahnya sudah kita selesaikan benar-benar secara damai dan sudah baikan," ujar Yohanes kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/5).
Yohanes menambahkan, dia telah mencabut laporan atas pengemudi Pajero, William Yani.
"Saat ini sudah mencabut laporan," kata Yohanes.
Dalam kesempatan yang sama, William menyampaikan terima kasih ke pihak kepolisian sehingga tercapai perdamaian dengan Yohanes.
"Saya William, saya terima kasih pada Polda Metro Jaya karena telah membantu saya dengan cepat berdamai dengan Saudara Yohanes," imbuhnya.
William tidak banyak bicara soal insiden berujung penamparan kepada Yohanes. Ia hanya mengatakan insiden itu adalah salah paham.
"Salah paham, nggak ada niat kejahatan atau apa pun," ucapnya.