Pengakuan Sopir Pajero Arogan di Tol: Cuma Salah Paham-Tak Berniat Jahat

Pengakuan Sopir Pajero Arogan di Tol: Cuma Salah Paham-Tak Berniat Jahat

Wildan Noviansah - detikNews
Senin, 23 Mei 2022 20:13 WIB
Pengemudi Yaris, Yohanes (kiri) dan pengemudi Pajero, William (kanan) bertemu di Polda Metro Jaya.
Pengemudi Yaris, Yohanes (kiri), dan pengemudi Pajero, William (kanan), bertemu di Polda Metro Jaya. (Wildan/detikcom)
Jakarta -

Perselisihan antara pengendara Pajero, William Yani, dan pengendara Yaris, Yohanes Aditya, di GT Tomang berakhir damai. Pelaku William mengaku kejadian dengan pengemudi Yaris hanya salah paham dan tak berniat berbuat jahat.

"Salah paham, nggak ada niat kejahatan atau apa pun," kata William di Polda Metro Jaya, Senin (23/5/2022).

William dan Yohanes bertemu di Polda Metro Jaya siang tadi. Setelah mediasi selama 4 jam, Yohanes sepakat berdamai dengan William.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yohanes mencabut laporan di Polda Metro Jaya terkait penganiayaan yang dilakukan pengemudi Pajero bernopol B-119-MCP itu.

Bantah Tampar Pengemudi Yaris

Pengacara William Yani, Michael R Pardede, buka suara terkait viral insiden dengan pengemudi Yaris, Yohanes Aditya, di GT Tomang, Jakarta Barat. Pihak William membantah narasi penamparan.

ADVERTISEMENT

"Saya klarifikasi yang namanya penamparan itu tidak ada, yang ada menoel (bahasa Sunda: mencolek). Tadi kita juga kasih keterangan di wawancara kepolisian itu hanya menoel," kata pengacara William, Michael R Pardede, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (23/5/2022).

Michael mengatakan kliennya refleks 'mencolek' wajah Yohanes karena sedang emosional. Menurut dia, hal itu hanya emosi sesaat kliennya.

"Mungkin karena kondisi namanya orang kan enggak bisa berfikir jernih, sehingga klien saya juga itu mungkin agak sedikit emosi. Jadi adanya hal yang mungkin refleks, menoel," kata dia.

"Itu hanya emosi sesaat. Namanya masih jiwa muda di bawah (usia) 30. Terlapornya 28, dari pelapornya juga di bawah 30. Mungkin jiwa nya sedikit emosi. Jadi hanya 'penoelan', tidak ada penamparan," sambungnya.

Michael kemudian menjelaskan alasan kliennya menarik kerah baju pengemudi Yaris. Menurutnya, hal itu terjadi karena kliennya masih 'menahan emosi'.

"Waktu itu korban memang sudah membuka seat belt waktu berhenti, di mana refleks dari klien saya waktu pelapor keluar dia langsung menarik kerah untuk menahan emosinya. Karena kalau dia emosi langsung ada pukul-pukulan dong, ini enggak ada," jelasnya.

Simak Video 'Pengemudi Pajero Harap Ahmad Sahroni Hapus Video Cekcoknya yang Viral':

[Gambas:Video 20detik]



(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads