Demo sopir truk banyak dilakukan di sejumlah daerah. Aksi ini dilakukan untuk menolak kebijakan pemerintah terkait pembangunan dan pelarangan truk overdimension overloading (ODOL).
Aksi demo sopir truk ini bahkan membuat sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan. Dalam unjuk rasa tersebut, para sopir truk menyampaikan keluhannya terkait kebijakan ODOL yang dinilai menyusahkan sopir truk.
Lalu di mana saja aksi demo sopir truk tersebut dilakukan? Simak rangkumannya berikut ini.
Demo Sopir Truk di Jatim Padati Jalan Ahmad Yani
Ratusan sopir truk dari seluruh Jawa Timur melakukan aksi demo pada Selasa (22/2), dengan memenuhi ruas jalan hingga menimbulkan kemacetan. Diketahui, para sopir ini melakukan aksi di depan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Jalan Frontage Ahmad Yani Surabaya, untuk menuntut Dishub Jatim agar mengkaji ulang kebijakan ODOL. Khususnya yang berkaitan dengan UU no 20 tahun 2009.
"Ini menyulitkan kami, bahkan kami terancam kehilangan pekerjaan saat aturan ini diterapkan," kata salah satu demonstran, Imam kepada detikJatim di lokasi, Selasa (22/2/2022).
Salah seorang pengguna jalan mengatakan, truk terus berdatangan dari arah Exit Tol Waru dan memenuhi Frontage Ahmad Yani. Jalur yang bisa dilintasi kendaraan dari arah Sidoarjo atau Waru hanya di bagian tengah jalur.
"Sebelum Bundaran Waru sudah terasa padat. Saya sudah sejam terjebak di sini," kata seorang warga, Baha kepada detikJatim, Selasa (22/2/2022).
Dilansir dari pantauan detikJatim, hingga pukul 10.30 WIB, masih banyak truk yang berdatangan menuju kantor Dishub Jatim. Selain itu, diperkirakan akan ada seribu truk yang datang dari seluruh Jawa Timur, seperti dari Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, Lamongan, Tuban, Trenggalek, Mojokerto, Jombang dan lain-lain. Meski begitu, pada pukul 17.49 WIB mereka dikabarkan sudah bubar.
Baca selengkapnya di sini:
Demo Sopir Truk Padati Kawasan Pantura Jawa Tengah
Selain di Jatim, ratusan sopir truk di Jawa Tengah juga menggelar aksi yang sama. Diketahui, demo sopir truk ini menggelar aksi di kawasan Pantura Jawa Tengah. Di antaranya seperti di Kudus, Batang, Boyolali, Kabupaten Semarang, Banjarnegara dan Purbalingga.
Sementara itu, perwakilan komunitas sopir truk beraudiensi di aula kantor Dinas Perhubungan Purbalingga. Audiensi diikuti perwakilan komunitas sopir, Wakapolres Purbalingga, dan Kepala Dishub Purbalingga.
Dalam tuntutannya, perwakilan komunitas sopir truk menyampaikan keluhannya terkait peraturan soal kelebihan dimensi dan muatan (ODOL) yang diterapkan kepada pelaku jasa angkutan. Disebutkan, para sopir truk itu akan menyampaikan tiga tuntutan.
"Sejak adanya razia penerapan over dimension over loading (ODOL) semakin menyusahkan, karena ada oknum petugas di lapangan justru memberi contoh sopir melakukan pelanggaran di lapangan," kata perwakilan komunitas sopir truk Serayu Mania, Slamet, seperti dikutip dari detikJateng, Selasa (22/2/2022).
"Intinya ada tiga hal yang disampaikan pertama mereka mengharapkan pemerintah pusat melakukan revisi UU No 22 tahun 2009 terkait kualitas angkutan jalan, kedua mereka menginginkan adanya penyesuaian tarif dari pengusaha, dan ketiga mereka menginginkan keselamatan dalam artian luas," kata Kepala Dishub Purbalingga Raditya Widayaka.
Baca selengkapnya soal demo sopir truk di Jateng di sini:
(izt/imk)