Nyali Bocah Lompat dari Motor hingga Selamat dari Niat Jahat Penculik

Nyali Bocah Lompat dari Motor hingga Selamat dari Niat Jahat Penculik

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 16 Jan 2022 14:02 WIB
Stop Child Violence and Trafficking. Stop Violence Against Children, child bondage in angle image blur , Human Rights Day concept.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tinnakorn Jorruang
Tangerang Selatan -

Aksi berani bocah perempuan berinisial A (12) di Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), menjadi sorotan. A berhasil lolos dari usaha penculikan setelah melompat dari atas sepeda motor pelaku yang menculiknya.

"Jadi anaknya pas motor tidak kencang dia loncat," kata Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tri Purwanto kepada wartawan, Jumat (14/1/).

Tri menuturkan insiden penculikan ini terjadi pada 2 Januari 2022. Pelaku yang berinisial DFR mulanya berdalih menanyakan alamat kepada korban saat sedang bermain di depan rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak ringkasan aksi A, bocah pemberani yang menyelamatkan diri dari penculikan DFR:

Dalih Bertanya Alamat

DFR kala itu menghampiri A untuk bertanya alamat. A kemudian menyarankan DFR menggunakan aplikasi Google Maps.

ADVERTISEMENT

"Dijawab sama dia 'bapak pakai Aplikasi Google Maps aja' gitu alamatnya," kata Tri.

Meski begitu, DFR beralasan tidak bisa menggunakan aplikasi tersebut. Salah satu korban kemudian menyarankan untuk membantu pelaku.

"Pelaku memaksa korban untuk ikut. Teman korban menyuruh A untuk ikut," terang Tri.

Modus Pelaku

Pelaku kala itu membujuk korban agar mau membantunya dengan mengimingi uang senilai Rp 5.000. Akhirnya, korban menuruti permintaan pelaku.

"Sempat menarik korban dengan diiming-imingi uang Rp 5 ribu untuk mengantarkan. Akhirnya korban ikut naik motor dengan pelaku terlihat di CCTV warga kompleks," jelas Tri.

Simak aksi berani A lompar dari atas sepeda motor di halaman selanjutnya...

Korban Kabur dengan Lompat dari Motor

Sepanjang perjalanan, A merasa ada yang tidak beres. Setelah itu, A memberanikan diri melompat dari atas sepeda motor pelaku.

Tri menyebut kala itu pelaku dan korban tiba di wilayah Pabuaran, Bogor. Di sana, banyak warga yang menonton pertandingan sepakbola hingga memenuhi badan jalan. Momen itu dimanfaatkan A untuk melarikan diri dari DFR.

"Di Pabuaran. Dia turun di situ. Karena waktu itu motor itu tidak kenceng. Jadi anaknya pas motor tidak kenceng dia loncat langsung lari ke keramaian masyarakat karena ada pertandingan bola. Akhirnya pelaku kabur. Sempat dikejar warga juga," kata Tri.

Pelaku Ditangkap Lalu Jadi Tersangka

Pihak kepolisian menerima laporan terkait kejadian itu kemudian bergerak melakukan penyelidikan untuk menangkap DFR. Pelaku ditangkap lalu kemudian diamankan polisi di Mapolres Tangerang Selatan.

"Sudah ditangkap," ujar Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Aldo Primananda, Jumat (14/1).

DFR pun langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

"Sudah (membuat laporan keluarga korban). (Status DFR) tersangka," terang Aldo.

Motif Pelaku

Polisi kemudian mengungkap motif DFR menculik A. Ternyata, pelaku menculik korban karena punya niat melakukan pencabulan.

"Pengakuannya baru sekali melakukannya. Motifnya ketertarikan pelaku terhadap korban yang sedang bermain sehingga muncullah niat untuk percobaan pencabulan," ujar Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu kepada wartawan, Jumat (14/1).

Bahkan, disebut Sarly, pelaku juga sempat melecehkan korban saat berada di atas sepeda motor.

"Area sensitif, tapi kan tidak harus yang di sana tapi yang jelaskan oleh korban merasa risinya di situ karena bagian lutut ke atas sudah mulai diraba-raba," ungkapnya.

Korban Alami Trauma

Kembali ke Tri, dia menyebut pihaknya kini sedang melakukan pendampingan psikis terhadap A. Alasannya, akibat kejadian itu, A disebut mengalami trauma, bahkan ketakutan.

"Makanya waktu datang dia cuma mau anaknya dikonseling karena trauma. Akhirnya kita jadwalkan konseling karena anaknya itu jika mau mandi, pintunya harus dibuka, nggak berani lagi keluar main. Yang paling berpengaruh itu psikisnya. Jadi dia ketakutan sekarang," jelas Tri.

Halaman 2 dari 2
(rak/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads