Jakarta -
Aparat kepolisian bersama TNI dan Satpol PP tengah gencar menertibkan atribut hingga gardu ormas di Jakarta dan sekitarnya. Penertiban dilakukan untuk mencegah konflik antar-kelompok yang dipicu masalah atribut hingga gardu yang menjadi simbol ormas.
Penertiban ini dilakukan selama beberapa hari terakhir pascabentrok antar-ormas yang terjadi di Jakarta Barat dan di Tangerang. Unsur 3 pilar membersihkan bendera ormas yang berada di fasilitas umum hingga mengalihfungsikan gardu ormas.
Gardu Ormas Dicat Merah Putih
Alih fungsi gardu ormas dilakukan di beberapa tempat. Misalnya saja di Jakarta Barat, sejumlah gardu ormas dicat merah putih untuk menghilangkan identitas para ormas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka juga ada yang menggunakan pos-posnya dialih fungsi tidak ada atribut-atribut ormas. Dicat warna merah putih untuk digunakan secara bersama-sama, bahkan nanti juga beberapa akan ada bekas-bekas gardu atau posko itu untuk digunakan sebagai poskamling," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).
Alih Fungsi Jadi Musala-Poskamling
Ady mengatakan, pengecatan dan alih fungsi ormas dilakukan untuk menghindari bentrok antarormas yang kerap terjadi karena permasalahan simbol ormas yang dirusak.
"Ya seperti itu agar tidak terjadi lagi perkelahian-perkelahian ormas," kata Ady.
Di wilayah Jakarta Barat sudah ada sekitar 50 gardu ormas yang dialihfungsikan menjadi musala hingga pos Pokdar Kamtibmas. Bangunan gardu kini dimaksimalkan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.
"Kalau bendera sudah ratusan, kalau posnya sudah puluhan sudah sekitar 50-an pos teman-teman yang sudah kita alih fungsikan. Awalnya pos-pos itu memang untuk menghilangkan identitas dengan dicat dan sebagainya dan berikutnya itu akan dialihfungsikan untuk kegiatan," tutur Kombes Adi.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Ribuan Bendera Ormas di Jaksel Dicopot
Sementara itu, Aparat gabungan Polres Jaksel, TNI, dan Satpol PP menertibkan puluhan gardu hingga atribut ormas dalam rangka Operasi Cipta Kondisi di wilayah Jakarta Selatan. Dari hasil operasi tersebut, aparat gabungan menertibkan hampir dua ribuan bendera ormas dan 21 posko ormas.
"Dari hasil operasi selama satu minggu kita telah mengamankan hampir 2.000 bendera simbol dari atribut dari beberapa kelompok maupun ormas, totalnya 1.913. Ini juga kita anjurkan untuk kita tertibkan baik itu secara kesadaran sendiri oleh kelompok itu atau nanti kita tertibkan sebanyak 21 gardu," ujar Kapolres Metro Jaksel Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan, Senin (6/12).
Azis menjelaskan penertiban gardu atau posko ormas yang dimaksud adalah dengan mengecat ulang atau mengembalikan ke fungsinya semula.
"Kemudian ada beberapa pos atau gardu yang kita arahkan untuk ditertibkan dalam artian dicat kembali supaya peruntukannya sesuai. Yang awalnya poskamling ya biarkan saja menjadi poskamling. Ada juga beberapa gardu atau pos yang menempati lahan orang lain," ujarnya.
Penertiban Bendera Ormas di Ciledug
Penertiban bendera ormas juga dilaksanakan oleh aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP di wilayah Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Penertiban atribut ormas ini dilakukan untuk menghindari terjadinya gesekan antar-ormas.
"Penurunan atribut ini sudah sesuai persetujuan para anggota ormas ini. Penurunan ini juga tidak lepas dari bentrok antar-ormas yang terjadi beberapa waktu lalu di sini," ujar Camat Ciledug Syarifudin saat dihubungi detikcom, Rabu (8/12).
Dalam kegiatan ini ada sejumlah atribut milik 4 ormas di Ciledug, Kota Tangerang, yang diturunkan petugas. Penurunan atribut ini sudah dilakukan sejak Selasa (7/12) dan akan dilanjutkan pada Kamis (9/12) besok.
"Kalau yang diturunin itu ada empat ormas. Yang pertama PP (Pemuda Pancasila), yang kedua Forkabi (Forum Komunikasi Anak Betawi), yang ketiga FBR (Forum Betawi Rempug), yang keempat BPPKB (Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten).
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Simbol Ormas Pemicu Konflik
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah menjelaskan alasan pihak gabungan menertibkan bendera ormas dan poskonya lantaran kerap dijadikan simbol kelompok ormas. Simbol ormas ini juga kerap memicu konflik kelompok antar-ormas.
"Terhadap potensi gangguan kamtibmas tersebut, kita melakukan kegiatan pencegahan dengan cara melakukan penertiban terhadap simbol-simbol dari kelompok maupun ormas karena simbol-simbol inilah kadang kadang menimbulkan konflik," jelas Azis, Senin (6/12).
"Misalnya pencabutan bendera, perobekan bendera, perusakan pos, gardu itu bisa menimbulkan perkelahian yang meluas, maka kita melakukan penertiban terhadap simbol simbol yang dimaksud. Tentu kegiatan tersebut tetap berlandaskan hukum," tambah Azis.
Lebih lanjut Azis menjelaskan penertiban atribut dan posko ormas ini sebagai upaya mencegah konflik antar-ormas. Hal ini juga berangkat dari seringnya keributan antar-ormas yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan maupun di perbatasan.
"Eksistensi dari kelompok tertentu atau organisasi masyarakat tertentu, terkadang masalahnya sepele tapi menimbulkan keributan yang meluas. Bahkan kematian seperti yang terjadi di Ciledug maupun di Kembangan, Jakbar," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini