Lagu Lama Isu Kebangkitan G30S/PKI, Kali Ini dari Hilangnya Patung

Lagu Lama Isu Kebangkitan G30S/PKI, Kali Ini dari Hilangnya Patung

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 30 Sep 2021 10:32 WIB
Diorama di Kostrad. (Dok akun Twitter resmi Kostrad, @Cakra_Kostrad)
Diorama di Kostrad. (Dok akun Twitter resmi Kostrad, @Cakra_Kostrad)
Jakarta -

Hari ini adalah peringatan peristiwa percobaan kudeta yang disebut sebagai G30S/PKI. Jenderal Gatot muncul lagi membawa isu kebangkitan PKI. Isu itu dia kaitkan dengan hilangnya patung-patung diorama penumpas PKI di Markas Kostrad. Ternyata persangkaan Gatot tidak betul.

"Ini kan lagu musiman yang selalu dinyanyikan ulang," kata pakar komunikasi politik, Adi Prayitno, mengamati aksi Gatot, Kamis (30/9/2021).

Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo adalah mantan Panglima TNI. Bukan kali ini saja dia bicara kebangkitan PKI, melainkan sudah sejak tahun 2018. Cara komunikasi politik dengan 'pemutaran lagu lama' ini dinilai sudah tidak manjur lagi diterapkan di Indonesia dewasa ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah tidak efektif. Isu PKI itu adalah isu elite. Rakyat tidak terlalu peduli dengan hal yang sifatnya ideologis, orang sekarang maunya bisa makan, bisa kerja, bisa menyekolahkan anak. Isu kebangkitan PKI itu kan lagu lama diputar kembali," kata Adi yang merupakan Direktur Eksekutif Parameter Politik dan Dosen Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta ini.

Tahun ini, Gatot menilai komunisme sudah masuk ke tubuh TNI. Buktinya, menurut dia sendiri, patung Mayjen Soeharto, Jenderal AH Nasution, dan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo di Museum Dharma Bakti Markas Kostad sudah tidak ada.

ADVERTISEMENT

"Saya mendapat informasi walau bagaimanapun saya mantan Pangkostrad baru akhir-akhir ini disampaikan bahwa diorama bukan hanya patung Pak Harto, patung Pak Sarwo Edhie, sama Pak Nasution tapi juga tujuh pahlawan revolusi sudah tidak ada di sana, dan khusus di ruangan Pak Harto mencerminkan penumpasan pemberontakan G30SPKI dikendalikan oleh Pak Harto di markasnya," kata Gatot pada acara webinar yang berjudul 'TNI Vs PKI' pada Minggu (26/9) lalu.

salah satu tokoh deklator KAMI Gatot NurmantyoGatot Nurmantyo (Deny Prastyo Utomo/detikcom)

Dia lalu meminta agar TNI AD, TNI AL, dan TNI AU bersatu untuk membersihkan penyusupan PKI di tubuh TNI. Dia meminta agar TNI membersihkan jajaran dari indikasi penyusupan itu.

"Saya ulangi Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI, dalam kesempatan ini saya mengetuk jiwa patriotisme dan ksatria prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU agar bersama-sama membersihkan jajaran TNI dari penyusupan maupun pengaruh akan merusak jiwa-jiwa prajurit TNI dan bisa menyebabkan pengkhianat minimal atau pun menjual institusi hanya untuk sekedar jual jabatan dan akan bermuara pada ingkar, pada sumpah pada Allah. Bersihkan semuanya agar peristiwa kelam yang lalu tidak terjadi lagi," sebut Gatot.

Selanjutnya, kata Panglima TNI dan Pangkostrad:

Simak video 'Gatot Sebut PKI Gaya Baru Sudah Menyusup ke TNI':

[Gambas:Video 20detik]



Pangkostrad: itu tudingan keji

Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, begitulah kepanjangan dari Kostrad, menyebut apa yang disampaikan Gatot itu sebagai fitnah. Adalah Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman yang menepis tuduhan Gatot itu.

"Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami. Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad. Dalam Islam, disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," jelasnya.

Panglima TNI santai menanggapi

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto enggan terlibat dalam polemik isu komunis di TNI yang dikaitkan dengan hilangnya patung para tokoh militer terdahulu dari Markas Kostrad. Hadi menilai isu tersebut tak dapat dibuktikan secara ilmiah.

"Saya tidak mau berpolemik terkait hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat," kata Hadi kepada detikcom, Senin (27/9/2021).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama komandan pasukan khusus TNIPanglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (Dok TNI).

Hadi menuturkan Kostrad pun sudah mengklarifikasi soal latar belakang patung para tokoh TNI kini tak lagi berada di Museum Dharma Bhakti. Hadi menilai pernyataan Gatot Nurmantyo sebagai pengingat dari senior kepada junior. Agar TNI senantiasa waspada dan mencegah kembali terjadinya peristiwa kelam.

"Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior untuk kita sebagai Prajurit Aktif TNI. (Agar) senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi," ujar Hadi.

Patung dibongkar karena alasan keagamaan

Pangkostrad Letjen Dudung selaku Pangkostrad menjelaskan, patung-patung diorama penumpas PKI itu ada di Markas Kostrad atas inisiatif Pangkostrad periode 9 Agustus 2011 hingga 13 Maret 2012, Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution atau AY Nasution. Orang di balik pembongkaran patung-patung itu juga sama yakni AY Nasution.

Tentu saja alasan pembongkaran bukan karena kebangkitan PKI, tapi karena pandangan keagamaan AY Nasution. Dia merasa berdosa telah mendirikan patung-patung itu sehingga harus dibongkar.

"Letnan Jenderal TNI (purn) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk dibongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilakan," sambung Haryanta.

Bagaimana pandangan keagamaan AY Nasution? Dilansir situs resmi Pemkab Pakpak Bharat, Pj Bupati Pakpak Bharat Asren Nasution bertestimoni bahwa AY Nasution disiplin beribadah.

"Beliau ini merupakan total militer karena ayah beliau juga seorang militer dan anaknya juga militer. Beliau itu disiplin mulai dari jam olah raga, salat, istirahat, baca Al-Qur'an, dan lainnya semua tepat waktu sehingga menjadi teladan bagi kita," ujar Pj Bupati Pakpak Bharat, dilansir situs Pemkab Pakpak Bharat dalam berita 3 Juli 2020.

Halaman 2 dari 2
(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads