Oknum kepala desa (kades) di Bali ketahuan karaoke tanpa menaati protokol kesehatan (prokes). Namun oknum kades itu lolos dari sanksi.
Dia adalah Kades Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Kades itu terekam asyik berkaraoke di pesta pernikahan. Video itu pun viral.
Kepolisian Sektor (Polsek) Ubud pun memeriksa oknum kades itu. Polisi meminta keterangan kepada yang bersangkutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih periksa, beliau masih periksa saja, nanti kita tunggu lebih lanjut hasil pemeriksaan," kata Kapolsek Ubud AKP I Made Tama saat dihubungi detikcom, Senin (27/9/2021).
Viral Kades Karaoke
Dalam video yang beredar, kepala desa tersebut terdengar menyanyikan salah satu lagu dari musisi nasional. Dia juga sempat terlihat berjoget dan menginjakkan kaki di bahu orang terdekatnya.
Peristiwa kades karaoke tersebut terjadi pada Jumat (24/9). Polisi kemudian memeriksa yang bersangkutan pada Minggu (26/9) malam. Tiga orang saksi juga diperiksa polisi.
"(Kita masih periksa) terkait viralnya itu saja, kami minta keterangan saja, kan belum tentu salah juga, belum tentu benar. Kita masih minta keterangannya," terang Tama.
"Iya benar dia karaoke, tapi kan berapa orang saja. Kebetulan nikahnya sudah selesai, dan dia masih ada di sana," jelasnya.
Simak juga 'Kades di Grobogan Joget Bareng Biduan di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19':
Di sisi lain, Tama mengimbau masyarakat selalu mengedepankan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Saya imbau kepada seluruh masyarakat saya, khususnya di Ubud, agar setiap melakukan kegiatan, apa pun kegiatan masyarakat, kita wajib menaati protokol kesehatan," ajaknya.
Kades Akhirnya Tak Disanksi
Oknum kepala desa itu akhirnya tidak diberi sanksi. Kades itu hanya diedukasi.
"Itu (kepala desanya diberikan) edukasi saja," kata AKP I Made Tama kepada wartawan, Rabu (29/9).
Polisi mengatakan kades itu telah meminta maaf kepada warga. Saat karaoke itu, jumlah massa disebut hanya 20 orang.
"Dia sudah minta maaf sama warganya. Karena dia cuma nyanyi-nyanyi itu cuma di sana tidak lebih dari 20 orang. Karena kebetulan saja dia kepala desa," jelasnya.
Tama mengatakan yang bersangkutan sudah meminta maaf terkait kejadian tersebut. Ia pun sudah berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
"Jangan mengulangi perbuatan lagi agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat. Agar semua menjaga prokes dalam situasi seperti ini," pintanya.