KPK telah memeriksa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan mengantongi kesaksian dia soal program rumah DP Rp 0. Begini perjalanan program andalan Anies itu yang kerap menuai kontroversi.
Program rumah DP Rp 0 sejak awal dicanangkan sudah dinilai sulit direalisasikan. Program yang digagas saat pencalonan pimpinan DKI 2017 itu dianggap tak mungkin oleh lawan politik Anies.
Dalam debat pamungkas Pilgub DKI April 2017 lalu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai program rumah DP Rp 0 cuma retorika.
"Ini terlalu retorika," ujar Ahok kala itu.
Di sisi lain, Anies menegaskan program DP Rp 0 bukan isapan jempol. Dia mengklaim banyak perusahaan properti yang berminat menyelenggarakan progamnya.
"Di kampanye kritiknya sangat luar biasa, seakan-akan nggak mungkin dilakukan. Tapi nyatanya, sekarang berbagai perusahaan-perusahaan private properties sudah selenggarakan DP nol rupiah. Jadi DP nol rupiah ini memungkinkan bisa dijalankan, dan sudah terbukti dijalankan di berbagai negara. Jakarta kita lakukan hal sama," paparnya.
Groundbreaking di Klapa Village
Setahun setelahnya, Anies meletakkan batu pertama (groundbreaking) pembangunan hunian di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Rencananya, pendaftaran pembelian rumah berkonsep vertikal itu dimulai pada April 2018 saat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) program rumah DP nol rupiah terbentuk.
"Kami lunasi janji, kami menyebutnya bukan program, tapi janji. Janji harus dilunasi. Kalau program tidak dilaksanakan, bisa pakai kata 'mohon maaf programnya terkendala karena A, B, C'," kata Anies dalam sambutannya di lokasi pembangunan, Jalan Haji Naman, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (18/1/2018).
Namun rumah DP nol rupiah di Pondok Kelapa gagal dirilis 3 bulan pasca-groundbreaking. Alasannya, Peraturan Gubernur (Pergub) untuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) program DP nol rupiah masih disusun dan skema pembiayaannya masih butuh finalisasi.
Sandiaga Uno yang saat itu menjabat Wagub DKI menjanjikan warga bisa mendaftar pada akhir Agustus 2018, menyusul pembiayaan program tersebut baru rampung awal Agustus 2018.
Namun nyatanya saat itu warga masih harus menunggu untuk bisa memesan rumah DP Rp 0 karena skema pembiayaan masih menjadi ganjalan. Meski demikian, PD Pembangunan Sarana Jaya tampak sudah mulai melakukan pembangunan hunian vertikal dengan target 7 tower itu.
(idn/fjp)