Tunggu Anak Pulang, Ortu Padati Gerbang SDN Pejaten Timur 01 Pagi

Tunggu Anak Pulang, Ortu Padati Gerbang SDN Pejaten Timur 01 Pagi

Annisa Rizky Fadhila - detikNews
Senin, 30 Agu 2021 12:40 WIB
Orang tua siswa padati gebang SDN Pejaten Timur 01 Pagi jelang pulang sekolah
Orang tua siswa padati gebang SDN Pejaten Timur 01 Pagi (Foto: Annisa Rizky/detikcom)
Jakarta -

Menjelang jam pulang sekolah di hari pertama pembelajaran tatap muka, orang tua (Ortu) murid sudah menunggu di depan gerbang SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Jakarta Selatan. Kerumunan para orang tua itu pun tak dapat dihindarkan.

Pantauan detikcom pukul 11.59 WIB, Senin (30/8/2021), terjadi kerumunan di lokasi. Orang tua murid sudah memarkirkan motornya di pinggir jalan SD. Mereka ada yang berdiri dan sengaja duduk di warung sekitar untuk menunggu anaknya.

Saat anak-anak sudah keluar gerbang, orang tua langsung menghampiri anaknya. Mereka mengambil tas dan menggandeng anaknya menuju parkiran motor. Situasi pun tampak ramai karena orang tua berdesak-desakan menghampiri anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena terjadi kerumunan, guru yang berjaga di halaman sekolah langsung menertibkan orang tua. Guru memberi imbauan kepada orang tua agar menjaga jarak dan segera meninggalkan lokasi agar tidak terjadi kerumunan.

"Silahkan yang sudah menjemput anaknya langsung ke pinggir ya, biar nggak menghalangi jalan," ujar salah satu guru di depan gerbang SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Senin (30/8/2021).

ADVERTISEMENT

Meski sudah diberi imbauan, situasi masih ramai. Orang tua murid masih berdiri di depan gerbang sekolah. Mereka mengobrol dengan orang tua murid lainnya, ada pula yang memberi makanan kepada anaknya.

Satpam di sekolah ikut menertibkan orang tua. Melalui pengeras suara, satpam juga memanggil satu per satu siswa agar bergantian keluar pagar. Orang tua juga masih menunggui anaknya di depan gerbang sekolah.

"Naura, ada Naura?" sahut satpam sekolah melalui pengeras suara.

"Ya ada," jawab orang tua dari luar gerbang sekolah.

Sementara itu, siswa yang belum dijemput diarahkan masuk ke area sekolah. Siswa diminta menunggu di halaman sekolah serta berdiri di sekitar pos penjagaan sekolah.

Untuk mengantisipasi lonjakan kerumunan, pihak sekolah memasang kertas pemberitahuan di gerbang sekolah. Kertas itu berisikan pengumuman sekaligus imbauan agar orang tua murid bisa menjaga jarak guna mencegah kerumunan.

"Mohon kepada orang tua siswa yang menjemput tidak boleh berkerumun di depan pagar dan tetap jaga jarak. Jam penjemputan sudah ditentukan oleh guru kelas masing-masing," tulis pengumuman itu.

Simak juga video 'Nadiem: PPKM Level 1-3 Boleh Sekolah Tatap Muka, Vaksin Bukan Kriteria':

[Gambas:Video 20detik]



Adapun siang ini, siswa kelas IV SD yang mengikuti proses pembelajaran tatap muka. SDN Pejaten Timur 01 Pagi membagi dua sesi guna meminimalisir penyebaran virus di dalam kelas.

"Kita itu pembagiannya hari Senin kelas 1 dan kelas 4, Rabu kelas 2 dan dan kelas 5, nah kalau Jum'at kelas 3 dan kelas 6. Kelasnya itu beda-beda, kelas 1 itu kita bikin 6 kelas, kalau kelas 4 ada 5 kelas," ujar Kepala sekolah SDN Pejaten Timur 01 Pagi Darmi saat detikcom temui di lokasi.

Sementara siswa yang tidak bisa mengikuti PTM, pihak sekolah mengirimkan Google form untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Nantinya, form tersebut akan dikirimkan guru melalui WhatsApp orang tua.

"Yang misalnya belum diizinkan karena sedang sakit, mereka PJJ, gurunya mengirimkan Google form, melalui WA, berbagai macam cara dilakukan guru untuk melaksanakan PJJ. Tapi mayoritas banyak yang sudah di atas 70 persen," ujar Darmi.

Sejauh ini, Darmi menilai siswa antusias mengikuti hari pertama pembelajaran tatap muka. Saat mengobrol dengan siswa, mereka mengatakan senang lantaran bisa bertemu guru dan teman sepermainan.

"Tadi beberapa anak saya ajak ngobrol bagaimana rasanya. Hari ini hari pertama masuk dan bertemu guru dan teman. Mereka senang. Kalau kelas 1 ada yang bilang, 'aku kan nggak kenal sama teman2ku', kemudian kelas 4 juga sangat senang. Orang tua berharap PJJ ini kayaknya cukup sampai di sini. Mereka berharap kepada seluruh pihak tidak hanya PTM terbatas, tapi maksimal," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads