SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Jakarta Selatan hari ini sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sejak pagi pukul 06.55 WIB, beberapa guru sudah berdiri di depan gerbang untuk menyambut murid-murid.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (30/8/2021) pukul 07.39 WIB, sebelum memasuki kelas murid diharuskan mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan. Guru yang berjaga di halaman sekolah tampak memberikan tisu dan memberi contoh terkait cuci tangan.
Di luar gerbang sekolah, masih ada orang tua murid yang sengaja menunggui anaknya. Mereka kerap berdiri dan memfoto anaknya. Sesekali, orang tua murid mengobrol dengan orang tua lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu-ibu yang masih di depan gerbang, mohon untuk tidak menunggu anaknya ya. Nanti kalau sudah jam pulang sekolah, akan kita informasikan. Tolong ya ibu, supaya tidak ada kerumunan dan jalan nggak macet," ujar salah satu guru yang berjaga di halaman sekolah.
Kepala sekolah SDN Pejaten Timur 01 Pagi Darmi memaklumi orang tua yang hari ini masih menunggui anaknya di hari pertama pembelajaran tatap muka ini. Pasalnya, orang tua murid juga ingin tahu perkembangan anaknya.
"Ya kalau orang tua masih ada yang menunggu tadi. Tapi ndak papa, ini hari pertama sekolah," ujar Darmi kepada detikcom di lokasi, Senin (30/8/2021).
Dia menyebutkan, pembelajaran tatap muka hari ini hanya diikuti oleh 16 murid di setiap sesinya. Sesi pertama pukul 07.00-09.30 WIB, sementara sesi ke dua 09.30-12.30 WIB.
Karena jumlah murid kelas 1 lebih mendominasi, maka kelas 1 dibikin menjadi 6 kelas. Adapun tenaga pengajar yang disiapkan sebanyak 11 orang.
"Kita itu pembagiannya Senin kelas 1 dan 4, Rabu kelas 2 dan 5, nah kalau Jum'at kelas 3 dan kelas 6. Kelasnya itu beda-beda, kelas 1 itu kita bikin 6 kelas, kalau kelas 4 ada 5 kelas," tuturnya.
Terkait protokol kesehatan, Darmi menyatakan pihaknya menyediakan wastafel di depan kelas dan halaman sekolah. Jarak antara murid juga dibatasi hingga satu meter.
Sedangkan pada jam istirahat, murid dilarang untuk membeli makanan di luar. Pihak sekolah hanya mengizinkan murid untuk sekadar melihat lingkungan sekitar.
"Saat istirahat misal anak-anak mau lihat taman atau jalan itu boleh. Tapi untuk makan itu kami informasikan ke orang tua murid sebaiknya anak-anak sudah makan dari rumah," jelasnya.
Adapun kendala yang dihadapi hari ini adalah anak-anak baru mengetahui sekolah dan ruang kelas mereka. Padahal, sebelumnya pihak sekolah sudah menginformasikan kepada orang tua murid terkait ruangan yang akan dipakai.
"Kendalanya ya itu tadi. Karena ini hari pertama sekolah, jadi anak-anak itu anak-anak kelas 1 ya apalagi, baru tahu sekolahnya di mana. Baru tahu kelasnya di sini," kata Darmi.
Kendati demikian, Darmi berharap PTM bisa berjalan optimal. Artinya, baik guru maupun anak-anak diharapkan dalam kondisi sehat sehingga PTM bisa terus dijalankan.
"Kita harapkan PTM ini berjalan baik, artinya saat PTM pertama ini anak-anak dan gurunya sehat semua. Yang kedua PTM ini kita harap bisa jalan seterusnya, tidak hanya seminggu sekali. Ke depannya kami sangat berharap terutama ke orang tua murid kalau anaknya sehat, orang tua dan gurunya juga sehat, pasti PTM bisa berjalan terus," tuturnya.
Sementara itu, salah satu orang tua murid kelas 1 menyebutkan, dia turut antusias menyambut PTM hari ini. Menurutnya, sejak pandemi COVID-19 melanda, anak-anak sudah jenuh belajar di rumah.
"Ya senang ya. Karena kan selama ini anak udah belajar dari rumah. Sekarang udah ya mudah-mudahan kembali normal lagi. Anak-anak udah bisa ketemu teman, ketemu gurunya, ya istilahnya bersosialisasi lah," kata salah satu orang tua murid di halaman SDN Pejaten Timur 01 Pagi.