Ortu Siswa Harap PTM Terus Dilanjutkan: Belajar Daring Banyak Kendala

Ortu Siswa Harap PTM Terus Dilanjutkan: Belajar Daring Banyak Kendala

Annisa Rizky Fadhila - detikNews
Senin, 30 Agu 2021 10:52 WIB
Suasana kelas saat Sekolah Tatap Muka hari pertama di SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Senin (30/8)
Pembelajaran tatap muka di SDN Pejaten Timur 01 Pagi (Foto: Annisa Rizky/detikcom)
Jakarta -

Sekolah DKI Jakarta mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Jakarta Selatan ikut serta dalam PTM hari ini.

Desi selaku orang tua murid menyambut baik PTM hari ini. Pasalnya, warga Pejaten Timur itu menilai anaknya bisa kembali bersosialisasi setelah sekian lama menjalani sekolah daring.

"Seneng banget ya. Ya senang aja aja biar bisa berbaur sama teman-temannya, ketemu sama temannya. Sebelumnya kan di rumah belajar online," kata Desi kepada detikcom saat ditemui di depan gerbang SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Senin (30/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, sejak belajar daring, dia menilai banyak kendala yang dihadapi. Salah satunya adalah koneksi internet yang menghambat anak dalam mengumpulkan tugas.

"Kendalanya (belajar daring) banyak lah. Tapi paling utama ya itu, jaringan. Kadang jaringannya loading-nya banyak. Kayak mau ngirim jawaban ke gurunya itu ke-pending gitu, jadi menghambat," kata dia.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, dia juga masih khawatir anaknya terpalar COVID-19. Sebab, saat ini vaksin belum diberikan untuk anak di bawah umur 12 tahun.

Namun demikian, Desi mengatakan protokol kesehatan perlu diperketat agar anak terhindar dari virus. Hal ini menjadi salah satu jalan agar melindungi anak di tengah aturan PTM.

"Anak usianya masih 7 tahun 2 bulan, jadi belum boleh divaksin kan. Ya takut pasti, apalagi kondisi belum kondusif begini," tuturnya.

Meski begitu, dia berharap PTM bisa terus dilanjutkan. Tujuannya agar anak-anak bisa kembali bersosialisasi dan mengenal lingkungannya.

"Harapannya sih seperti itu. Jadi biar bisa berteman gitu ya. Kalau dulu kan ya gitu-gitu aja, pakai baju aja asal-asalan aja. Kalau ini kan nggak," ujar Desi.

Senada, orang tua murid lainnya Erna menyambut baik adanya PTM. Dia juga berharap PTM bisa dilanjutkan agar anak bisa belajar dengan tenang dan mengenal lingkungannya.

"Anak saya itu kelas 1F. Alhamdulillah dia juga senang banget, dari kemarin sudah tidak sabar masuk sekolah. Sudah lama banget tidak sekolah tatap muka dari TK," ujar Erna.

Orang tua siswa SDN Pejaten Timur 01 Pagi, ErnaOrang tua siswa SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Erna (Foto: Annisa Rizky/detikcom)

Dia pun sengaja bangun lebih awal untuk mempersiapkan kelengkapan sekolah. Sejak pagi, warga Pejaten Timur itu memasak hingga membangunkan anaknya.

"Ya aku bangun dari pagi nih, siap-siap dari pagi. Dia juga nyaman sih bangun pagi," tuturnya.

Simak juga video 'Nadiem: PPKM Level 1-3 Boleh Sekolah Tatap Muka, Vaksin Bukan Kriteria':

[Gambas:Video 20detik]



Meski anaknya belum mendapatkan dosis vaksin, Erna menilai protokol kesehatan ampuh dalam melindungi diri. Karenanya, dia selalu membawakan bekal, menyiapkan masker dan mengawasi pergerakan anak.

"Kalau di vaksin sih anak saya belum. Tapi saya tidak khawatir, selama bisa menjalankan prokes. Bawa makanan dari rumah, sampai rumah langsung saya mandiin," jelasnya.

Adapun saat ini suasana di SDN Pejaten Timur 01 Pagi tampak ramai. Pasalnya, orang tua sudah menunggu di depan gerbang guna menjemput anaknya. SDN Pejaten Timur 01 Pagi turut membagi kelas menjadi dua sesi.

"Kita itu pembagiannya Senin kelas 1 dan 4, Rabu kelas 2 dan 5, nah kalau Jum'at kelas 3 dan kelas 6. Kelasnya itu beda-beda, kelas 1 itu kita bikin 6 kelas, kalau kelas 4 ada 5 kelas," tutur kepala sekolah SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Darmi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads