Polisi mengonfirmasi telah mengamankan 6 orang pencari suaka asal Afghanistan yang demo di kantor UNHCR, Jakpus, kemarin. Keenam orang tersebut sudah dipulangkan.
"Enam orang kemarin kita amankan," kata Kapolsek Metro Menteng Kompol Gunarto saat dikonfirmasi, Rabu (25/8/2021).
Gunarto menyebutkan keenam WN Afghanistan itu diamankan karena diduga memprovokasi massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kemarin kan itu agak ngeyellah yang bersangkutan. Diduga (provokator) ya karena seperti itulah," jelas Gunarto.
Polisi kemudian mendata keenam WN Afghanistan itu. Mereka dipulangkan pada Selasa (24/8).
"Sementara kok kemarin (diamankan), langsung kita lepaskan kok kemarin. Kita pulangkan, kita data aja yang bersangkutan. Kita data, kita menanggulangi takutnya provokasi lebih gede gitu aja," terang Gunarto.
"Sifatnya kita amankan di situ ya ada di situ juga. Selesai kegiatan kita pulangkan," imbuhnya.
Difasilitasi Bertemu UNHCR
Lebih lanjut, Gunarto mengatakan massa aksi sudah berhasil melakukan dialog dengan pihak UNHCR. Meski demikian, hingga saat ini belum ada hasil yang diinginkan.
"Sudah ketemu (UNHCR) dari jam 12 sampai jam 4 sore itu kok. Kita fasilitasi kemarin, kita ajak ngobrollah UNHCR-nya itu nah ternyata nggak ketemu keputusan," terang Gunarto.
Sebelumnya polisi dan massa terlibat aksi saling dorong. Massa bertahan di depan UNHCR ketika diminta polisi untuk bubar. Massa baru membubarkan diri pada Selasa (24/8) sore setelah bertemu dengan pihak UNHCR.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya
Simak video 'Momen-momen Kericuhan Demo Pengungsi Afghanistan di Jakarta':
Para pencari suaka asal Afghanistan ini berdemo di depan kantor UNHCR, Menteng, Jakpus, Selasa (24/8) kemarin. Mereka demo menuntut kejelasan permukiman permanen di negara ketiga.
Mereka berkumpul di trotoar, di depan kantor UNHCR. Tidak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak WN Afghanistan ikut berdemo.
Mereka membawa sejumlah poster. Di antaranya bertulisan 'We are mentally exhausted by long processing times'.
Dalam keterangan tertulis, Hakmat, salah seorang pengungsi dari Afghanistan, mengaku sudah tinggal di Jakarta sejak 2013. Dia mengatakan beberapa keluarga dan kerabatnya sudah kembali ke Afghanistan.
"Selama beberapa minggu terakhir, saya benar-benar khawatir tentang keselamatan dan kesejahteraan keluarga saya. Mereka berada dalam bahaya langsung," kata Hakmat.