5 Fakta Ricuh Demo Pencari Suaka Afghanistan di Kantor UNHCR Jakarta

Round-Up

5 Fakta Ricuh Demo Pencari Suaka Afghanistan di Kantor UNHCR Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 25 Agu 2021 05:42 WIB
Jakarta -

Para pencari suaka asal Afghanistan demonstrasi di depan kantor UNHCR, Jakarta Pusat, Selasa (24/8) kemarin. Massa demo menuntut kejelasan nasib mereka di Indonesia untuk bisa dipindahkan ke permukiman permanen di negara ketiga sebagai pengungsi.

Kericuhan sempat mewarnai aksi unjuk rasa massa pencari suaka ini. Massa dan aparat kepolisian sempat terlibat aksi dorong-dorongan.

Demo ini juga diikuti oleh sejumlah ibu-ibu dan anak-anak. Mereka membawa sejumlah poster, di antaranya bertuliskan "We are mentally exhausted by long processing times".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah WN Afghanistan juga sempat diamankan polisi. Massa akhirnya bubar setelah bertemu dengan perwakilan UNHCR.

ADVERTISEMENT

Berikut fakta-fakta kericuhan di demo pencari suaka Afghanistan:

1. Tuntutan Massa Pencari Suaka

Dalam aksi demo itu, massa menuntut agar UNHCR memberikan kejelasan terkait permukiman permanen mereka di negara ketiga. Salah satu pencari suaka dari Afghanistan, Hakmat mengaku nasibnya terkatung-katung sejak 2013.

"Kami mengadakan protes ini untuk menekan UNHCR, pemerintah Australia dan negara-negara lain yang menerima pengungsi dari Indonesia untuk mengerjakan proses pemukiman kembali yang sudah terlalu lama. Ribuan pengungsi telah menunggu di sini di Indonesia selama 8-10 tahun untuk dimukimkan kembali," ujar Hikmat dalam keterangan tertulis, Selasa (24/8/2021).

Hakmat mengaku khawatir dengan keluarganya, terlebih Taliban saat ini sudah menduduki pemerintahan. Hakmat menuturkan aksi demo yang digelar ini untuk mendesak UNHCR dan negara-negara lain akan kejelasan nasib mereka.

"Kami tidak berdaya dan tidak memiliki solusi lain selain mengangkat suara kami dan memberi tahu dunia tentang masalah dan kekhawatiran yang kita miliki untuk keluarga, orang, dan negara kami," ujarnya.

2. Massa dan Polisi Saling Dorong

Kericuhan sempat terjadi saat massa aksi melakukan demo. Massa dan polisi terlibat aksi saling dorong.

Polisi berkali-kali memperingatkan para pencari suaka itu untuk segera bubar. Polisi bahkan mengerahkan sejumlah petugas ber-APD untuk melakukan swab, namun massa bergeming.

Massa awalnya menolak untuk membubarkan diri. Polisi kemudian memukul mundur massa.

"Kami imbau, kepada seluruh demonstran, kami imbau sekali lagi, kepada seluruh demonstran, agar sekarang juga meninggalkan lokasi, situasi Jakarta masih level 3, dilarang ada kerumunan," ujar petugas.


Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

3. Sejumlah WN Afghanistan Diamankan

Massa sempat berhamburan ketika polisi membubarkan paksa. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Massa kembali mendatangi kantor UNHCR untuk berdemo.

Polisi kembali membubarkan massa. Sejumlah WN Afghanistan dibawa ke mobil polisi.

Upaya ini mendapat perlawanan. Beberapa pengunjuk rasa sempat menghalang-halangi mobil tahanan yang membawa sejumlah pedemo.

"Kenapa dibawa? Salah kami apa?!" ujar demonstran tersebut.

4. Massa Bertemu Perwakilan UNHCR

Menjelang Selasa (24/8) sore, 12 orang perwakilan massa akhirnya bertemu dengan pihak UNHCR. Pertemuan ini digelar di kantor UNHCR, Menteng, Jakarta Pusat.

Salah satu perwakilan pencari suaka Afganistan, Hassan Ramazan Rateq, mengatakan UNHCR berjanji akan menindaklanjuti permintaan para pencari suaka terkait kejelasan status penempatan.

"Mereka bilang akan mendengarkan kami dan tak akan menolak kami seperti sebelumnya. Mereka bilang kita harus membuat grup untuk diskusi lebih lanjut," kata Hassan saat ditemui di Jl Kebon Sirih, Selasa (24/8/2021).

Dalam pertemuannya, Hassan juga menyatakan banyak pencari suaka Afghanistan yang telah bertahun-tahun tinggal di Indonesia, tapi tak kunjung mendapatkan kejelasan status penempatan. Dia meminta agar UNHCR tak bersikap diskriminasi.

"Di masa lalu, beberapa WN (pencari suaka) yang datang pada 2017 sudah mendapat kejelasan, sedangkan yang datang pada 2011-2012 masih hidup di sini (Indonesia)," sebutnya.

5. Massa Bubar, Kantor UNHCR Disemprot Disinfektan

Massa baru membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB. Petugas mengarahkan massa menuju parkiran bus yang berada di seberang gedung Balai Kota DKI Jakarta. Sesampai di lokasi, polisi meminta massa masuk ke lima bus yang telah disediakan.

Tak lama setelah massa bubar, satu unit water cannon Polres Metro Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di area sekitar gedung UNHCR, Jakarta Pusat.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads