Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mempertimbangkan banyak hal sebelum RI menentukan sikap terhadap Taliban yang saat ini berkuasa di Afghanistan. Memutuskan sikap politik, kata Meutya perlu waktu dan kematangan diplomasi.
"Kemlu perlu mengambil waktu dan berfikir matang-matang terkait dinamika di Afghanistan, sebelum memutuskan apapun di luar hal hal kemanusiaan," kata Meutya kepada wartawan, Sabtu (21/8/2021).
Meutya mengatakan butuh kematangan diplomasi mengenai sikap RI terhadap Afghanistan yang dikuasi Taliban. Komisi I meminta Kemlu mempertimbangkan berbagai aspek.
"Ya, keputusan politik terkait posisi di Afghanistan perlu waktu dan kematangan diplomasi. prinsipnya komisi 1 meminta Kemlu menimbang berbagai aspek terlebih dahulu
Golkar Minta RI Tak Tergesa-gesa Akui Taliban
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Dave Laksono meminta pemerintah tak tergesa-gesa untuk mengakui Taliban. Sebab pemerintahan Afghanistan sebelumnya masih ada.
"Sebaiknya menunggu dulu, jangan tergesa-gesa mengakui, dikarenakan pemerintah sebelumnya masih ada. Walaupun defacto sudah tidak berkuasa," kata Dave saat dihubungi terpisah.
Selain itu, Dave juga merespons langkah Kemlu dan TNI AU yang mengevakuasi WNI yang ada di Afghanistan. Dave menyebut evakuasi perlu dilakukan karena masalah keamanan di Afghanistan.
"Tentunya ini sudah direncanakan sejak awal tentara AS menarik mundur, mengingat betapa rapuhnya keamanan dan pemerintah Afghanistan sebelumnya," jelasnya.
Menurut Dave, Kemlu sengaja tak melibatkan pemberitaan saat melakukan perencanaan evakuasi. Sebab situasi yang tidak kondusif di Afghanistan usai Taliban berkuasa.
"Dan dilakukan tanpa melibatkan pemberitaan dikarenakan situasi yang bahaya di sana," tutur Dave.
Simak Kemlu RI terkait situasi di Afghanistan pada halaman selanjutnya.
(lir/eva)