Jakarta -
Dulu, pengendara sepeda motor sering menggunakan trotoar di depan Mal Kuningan City atau di kolong Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Kuningan, Jakarta Selatan untuk berputar balik. Kini, lokasi tersebut telah dipasangi portal S dan penghalang lain untuk menghalangi pemotor.
detikcom Do Your Magic mulai memantau kondisi trotoar Jl Prof Dr Satrio tersebut pada 18 Maret 2021. Terlihat di lokasi, pemotor menerobos ke area trotoar dengan cara masuk di celah bollard atau pasak penghalang. Jarak penghalang yang lebar memudahkan pemotor untuk masuk ke trotoar.
Trotoar tersebut dikhususkan untuk pejalan kaki, lengkap dengan fasilitas guiding block (ubin pemandu). Trotoar tengah (median) jalan ini terhubung dengan zebra cross. Median Jl Prof Dr Satrio di kolong JLNT itu adalah bagian dari revitalisasi trotoar di kawasan Kuningan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah laporan dan pemberitaan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merespons dengan berencana untuk menghalangi pemotor dengan memasang 12 portal S di sepanjang Jl Satrio. Portal S dipilih karena masih bisa mengakomodasi disabilitas dengan kursi roda. Pemasangan portal S mulai dilakukan pada Jumat (7/5) lalu.
Namun, portal S tidak menyelesaikan masalah. Pemotor, menggunakan akses di putaran atau U turn resmi di depan Ciputra Wolrd 1 untuk naik dan parkir di trotoar. Setelah itu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta menutup akses tersebut dengan beton MCB. Kini median di kolong JLNT telah bebas dari sepeda motor yang putar balik atau parkir.
Berikut perbandingan sebelum dan setelah atau before dan after pemasangan penghalan di atas trotoar
 Sejumlah kendaraan bermotor parkir di trotoar kolong jalan layang non tol (JLNT) Casablanca, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Foto: Rifkianto Nugroho |
Putar Balik di Trotoar
Before
Para pengendara motor berputar balik di atas trotoar di seberang Kuningan City, Kuningan. Mereka memanfaatkan celah yang lebar di antara pembatas jalan.
Padahal, tak jauh dari Kuningan City, terdapat jalur putaran resmi. Putaran ini yang digunakan oleh pengendara mobil.
Pengendara melintas di trotoar kolong jalan layang non tol (JLNT) Casablanca, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Foto: Rifkianto Nugroho |
After
Setelah ada portal S, dan pembatas lainnya, tidak terlihat pemotor yang masuk dan putar balik di area tersebut. Saat ini, portal s masih disegel dengan tali berwarna kuning dan hitam karena baru dibuat.
Selain portal S, jumlah pasak untuk pembatas juga ditambah. Jika sebelumnya terdapat empat pasak dengan jarak yang lebar, kini terdapat tujuh pasak dengan jarak hanya bisa dilalui oleh pajalan kaki.
Kodisi trotoar depan Mal Kuningan City usai pemasangan portal S dan penghalang lainnya. Foto: Wilda/detikcom |
Parkir Ojol, dan Pedagang Kaki Lima
Before
Selain menjadi area putar balik sepeda motor, kawasan di kolong JLNT Casablanca juga jadi area parkir dan berdagang. Pengendara ojek online (Ojol) biasanya parkir di lokasi tersebut sambil menunggu orderan.
Jika orderan masuk, mereka akan keluar dari trotoar kolong JLNT menuju lokasi konsumen untuk mengantarnya.
Selain Ojol yang mangkal, lokasi itu juga jadi tempat pedagang kaki lima berjualan. Mereka membawa gerobak ke atas trotoar dan melayani konsumen yang sebagian besar adalah pengendara Ojol yang sedang mangkal.
Kondisi trotoar di kolong JLNT Casablanca, Kuningan. Pemotor naik melalui celah di putar balik. Foto: Rakha Arlyanto Darmawan |
After
Setelah ada portal S dan penyekatan lainnya, tidak ada lagi ojol yang mangkal di kolong JLNT. Para pemotor harus mencari tempat parkir di lokasi lainnya.
Pemotor sempat menjadikan trotoar di depan Aparteman Somerset, namun petugas dari Dinas Perhubungan, dan Satpol PP DKI Jakarta.
Kodisi trotoar depan Mal Kuningan City usai pemasangan portal S dan penghalang lainnya. Foto: Wilda/detikcom |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini