Menelusuri 'Kantor' Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara di Depok

Menelusuri 'Kantor' Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara di Depok

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Kamis, 06 Mei 2021 21:45 WIB
Lambang-lambang Kekaisaran Sunda Nusantara.
Foto: Logo Kekaisaran Sunda Nusantara. (Yogi Ernes/detikcom)
Depok -

Rusdi Karepesina (55), pria yang mengaku jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara menyebut pimpinannya adalah Alex Ahmad Hadi Ngala. Kekaisaran Sunda Nusantara ini disebutnya berkantor di kawasan Beji, Kota Depok.

detikcom mencoba menelusuri sosok Alex Ahmad Hadi Ngala yang disebut sebagai Panglima Majelis Agung Archipelago ini ke Beji, Depok. Namun, ketika ditelusuri, kantor Panglima Majelis Agung Archipelago ini adalah sebuah rumah, tidak tampak seperti kantor pada umumnya.

detikcom kemudian mencoba mewawancarai Alex Ahmad Hadi Ngala di rumah tersebut pada Kamis (6/5/2021) malam. Saat didatangi, Alex Ahmad Hadi Ngala sedang duduk di luar rumahnya, berbincang-bincang dengan tiga orang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Alex tidak bersedia diwawancara. Alex seketika masuk ke dalam rumahnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dan mematikan seluruh lampu di rumahnya.

Lambang-lambang Kekaisaran Sunda Nusantara.Kerua RT di tempat tinggal Alex Ahmad Hadi Ngala. (foto: Ashyasta Dirgantara/detikcom)

detikcom kemudian menanyakan soal Alex Ahmad Hadi Ngala ke Ketua RT setempat, M Syarif. Syarif membenarkan jika Alex adalah salah satu warganya.

ADVERTISEMENT

Menurut Syarif, Alex adalah warga pendatang dari Manado dan tidak memiliki pekerjaan. Mula-mula, Syarif mengonfirmasi kalau kedua mobil yang terparkir di rumah Alex bukanlah miliknya.

"Bukan. Itu mobil (punya) sebelahnya. Itu tanahnya disewain. Karena lahan kosong, disewain. Kan Alex nggak kerja, buat pemasukan dia, makan," ujar Syarif saat ditemui di kediamannya.

Syarif mengaku tidak tahu persis apa kegiatan yang Alex lakukan sehari-hari. Syarif mengungkapkan Alex Ahmad Hadi Ngala merupakan salah satu penerima bantuan sosial (bansos).

"Nggak kerja. Luntang-lantung aja kerjaannya. Pergi sana, pulang. Tapi kegiatannya nggak ngerti ke mana. Saya kasih bansos karena dia nggak kerja kan. Kecuali dia kerja terus ngasih bansos, baru saya senang," tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Saksikan video 'Sederet Gambar 'Kekaisaran Sunda Nusantara' di Mobil Pajero SN-45-RSD':

[Gambas:Video 20detik]



Di mata tetangga, menurut Syarif, Alex Ahmad Hadi Ngala terlihat seperti warga biasa pada umumnya. Jika ada kerja bakti, Alex pasti selalu ikut.

Namun, tiba-tiba Alex menjadi viral karena statusnya disebutkan sebagai Panglima Majelis Agung Archipelago. Syarif mengatakan dirinya kaget saat warga lain memberitahu Alex yang viral di media sosial itu.

"Kok dia udah deklarasi saya juga nggak tahu. Lagi ramai di media sosial. Saya kan punya grup warga, 'Pak RT itu warganya (Alex) kenapa itu?'. Ya nggak tahu," sahut Syarif sambil tertawa.

Sementara itu, Syarif juga membeberkan bahwa Alex pandai dalam berdiplomasi. Menurutnya, Alex Ahmad Hadi Ngala kerap menghasut warga untuk gabung dengan Kekaisaran Sunda Nusantara.

"Dia orangnya pintar diplomasi. Kalau dia ngomong itu kayaknya terikat," katanya.

Sebelumnya, Rusdi Karepesina mengungkap soal pimpinan Kekaisaran Sunda Nusantara. Bertempat di Depok, Kekaisaran Sunda Nusantara itu dipimpin oleh seorang pria bernama Alex Ahmad Hadi Ngala.

Menurut Rusdi, Kekaisaran Sunda Nusantara tidak dipimpin oleh seorang kaisar, melainkan Panglima Majelis Agung Archipelago.

"Nggak ada kaisarnya, cuman ada Panglima Majelis Agung Archipelago. Itu perpanjangan tangan dari Kekaisaran. (Pemimpinnya) Alex Ahmad Hadi Ngala," kata Rusdi saat dihubungi detikcom, Kamis (6/5).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads