6 Kebohongan Adam Ibrahim: Tangkap Bugil hingga Babi Ngepet Mengecil

6 Kebohongan Adam Ibrahim: Tangkap Bugil hingga Babi Ngepet Mengecil

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 30 Apr 2021 09:42 WIB
Ustaz Adam Ibrahim jadi tersangka hoax babi ngepet di Depok
Adam Ibrahim jadi tersangka hoax babi ngepet di Depok (Bagus/detikcom)

3. Beli babi online

Adam membeli babi tak langsung mendatangi pembeli, melainkan lewat toko online. Kurir mengantarkan hewan berkaki empat itu ke tempat Adam. Duit untuk aksi tipu-tipu ini berasal dari urunan kelompok Adam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita beli di online Rp 900 ribu dan ongkos kirim ada dan dikirim tepat pada jam 11 (malam) babi itu datang dilepas di depan rumah saya. Dan kita nungguin babi itu untuk datang. Karena posisinya dilepas, babi itu sangat mudah untuk jalan ke yang disediakan," kata Adam.

ADVERTISEMENT

4. Adam berkomplot dengan 7 orang

Adam tak sendirian. Dia berkomplot dengan tujuh orang lain untuk menjalankan sandiwara babi ngepet ini.

"Kalau otak pelaku adalah tersangka di belakang saya, tapi peserta ada 8 orang, termasuk pelakunya," ujar Kombes Imran Siregar.

5. Tak ada pria-pria bugil tangkap babi ngepet

Semula, Adam bercerita bahwa babi-babi tersebut berhasil ditangkap dengan cara bertelanjang. Sebab, menurut Adam, babi ini baru bisa dilihat jika orang dalam keadaan telanjang.

"Dan karena sudah jadi babi, maka ditangkaplah oleh warga dalam keadaan telanjang bulat. Yang nggak telanjang nggak ngeliat. Jadi yang telanjang sama-sama, nggak peduli sama punya masing-masing," ujar Adam Ibrahim saat di Bedahan.

Ternyata tidak pernah ada pria-pria bugil. Semua sudah diatur sedemikian rupa.

"Masing-masing ada peran, ada yang nangkap, ada yang ngaku telanjang. (Tapi) itu bukan telanjang. Ada yang membunuh babinya, memotong, menguburkan, masing-masing perannya sudah ada," tutur Kombes Imran Siregar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads