4 Fakta Geng Motor Berulah di Menteng Cuma Ingin Dibilang Hebat

Round-Up

4 Fakta Geng Motor Berulah di Menteng Cuma Ingin Dibilang Hebat

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 05 Mar 2021 06:30 WIB
Pimpinan geng motor yang melukai polisi di Menteng ditangkap.
Pimpinan geng motor yang melukai polisi di Menteng ditangkap. (Foto: Fathan/detikcom)
Jakarta -

Polisi menangkap pimpinan geng motor 'Enjoy MBR 86' atas dugaan penyerangan terhadap polisi, Aiptu Dwi Handoko di Menteng, Jakarta Pusat. Sejumlah fakta terungkap setelah polisi menangkap kedua tersangka, RD (22) dan LO (21).

Keduanya ditangkap setelah terlibat tawuran di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada 28 Februari 2021 dini hari lalu. Polisi menyebut, geng motor 'Enjoy MBR 86' itu telah memancing warga untuk tawuran.

"Malam Minggu itu, kira-kira pukul 04.30 WIB lah, datanglah kelompok ini. Mancing-mancing lah, kirim video ajakan untuk aksi. Datang mereka ke wilayah Menteng RW 03 di Jalan Proklamasi itu," ujar Kapolsek Menteng AKBP Iver Son Manossoh saat ditemui wartawan di Polsek Menteng, Jakpus, Rabu (3/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah anggota Polsek Menteng datang ke lokasi untuk membubarkan kelompok geng motor ini. Dalam upaya itu, Aiptu Dwi Handoko berusaha mengamankan senjata tajam yang dibawa pelaku RD.

ADVERTISEMENT

Namun kemudian hal itu membuat Dwi Handoko terluka di bagian jari kelingkingnya. Selanjutnya, dua tersangka RD dan LO ditangkap setelah beberapa hari kemudian.

Dalam pemeriksaan polisi, keduanya mengaku aksi kekerasan yang dilakukan kelompoknya itu hanya untuk gagah-gagahan semata. Mereka berkeliaran untuk menunjukkan eksistensinya.

"Kelompok ini memang ingin mencari lawan untuk mendapatkan pengakuan bahwa mereka dianggap yang paling hebat dari kelompok-kelompok jalanan yang selama ini melakukan aksi kekerasan," ujar Kapolsek Menteng AKBP Iver Son Manossoh saat jumpa pers di Polres Metro Jakpus, Kamis (4/3/2021).

Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa 1 unit sepeda motor, sebilah senjata tajam jenis celurit, hingga 1 buah celana jins yang dipakai pelaku. Polisi menjerat kedua tersangka dengan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 juncto Pasal 170 KUHP.

Simak 4 fakta terkait geng motor 'Enjoy MBR 86' di halaman selanjutnya

Saksikan juga 'Geng Motor Berulah di Makassar, Bentrok dengan Para Pemuda dan Kabur':

[Gambas:Video 20detik]



Ingin Dibilang Hebat

Polisi mengungkap motif kelompok geng motor melakukan tawuran yang meresahkan warga. Para pelaku mengaku melakukan tawuran hanya karena ingin menunjukkan eksistensi dan biar dibilang hebat.

"Kelompok ini memang ingin mencari lawan untuk mendapatkan pengakuan bahwa mereka dianggap yang paling hebat dari kelompok-kelompok jalanan yang selama ini melakukan aksi kekerasan," ujar Kapolsek Menteng AKBP Iver Son Manossoh saat jumpa pers di Polres Metro Jakpus, Kamis (4/3/2021).

Iver menyebut kelompok ini selalu membawa senjata tajam saat beraksi. Mereka juga memiliki akun di media sosial Instagram yang bermuatan provokasi.

"Hasil analisa kami menemukan banyak sekali video yang mengandung unsur ajakan untuk melakukan aksi-aksi kekerasan, pesan-pesan yang mengajak untuk tawuran, aksi-aksi geng jalanan sehingga memancing kelompok pemuda lain untuk marah," ucap Iver.


Mabuk Miras Sebelum Beredar


Polisi juga mengungkap fakta lain soal geng motor ini. Mereka minum miras untuk menambah keberanian sebelum melakukan penyerangan.

"Semua (mabuk), biar berani kan. Jadi sebelum beraksi mereka mabuk biar keberaniannya meningkat. Rata-rata dalam keadaan mabuk mereka," ujar Kapolsek Menteng AKBP Iver Son Manossoh kepada wartawan di Polres Metro Jakpus, Kamis (4/3/2021).

Iver menyebut aksi mabuk-mabukan ini dilakukan kelompok geng motor di basecamp mereka di Muara Baru, Jakarta Utara.

"Di Muara Baru, karena mereka ini dari Muara Baru semua," imbuhnya.

Simak di halaman selanjutnya, tentang sosok pimpinan geng motor


Sosok Pimpinan Geng Motor

Kapolsek Menteng AKBP Iver Son Manossoh menyampaikan sosok RD merupakan pekerja serabutan, tapi pernah mengajar mengaji saat masih remaja. Sedangkan LO seorang petugas satpam di salah satu perusahaan kargo.

"Dulu, waktu masih remaja (mengajar ngaji). Masa remaja dia lulusan pesantren, kira-kira 7 tahun yang lalu. Sekarang dia berumur 22 tahun," ujar Iver di Polres Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2021).

Sementara itu, Iver menyebut tidak ada motif khusus saat RD melukai Aiptu Dwi. Menurutnya, geng motor tersebut baru pertama kali ini melukai anggota kepolisian.

"Melukai aparat ini baru kejadian pertama, di Menteng," kata Iver.


Menyesal dan Meminta Maaf

Saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Kamis (4/3) kemarin, tersangka RD menyampaikan penyesalannya. Dia juga meminta maaf atas perbuatannya yang melukai Aiptu Dwi Handoko itu.

Saya Rendy ingin meminta maaf kepada Aiptu Dwi, telah melukai tangannya atau jarinya, (maaf) yang sebesar-besarnya. Saya sangat menyesal," ujar Rendy saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2021).

Rendy mengaku telah bergabung dengan geng motor 'Enjoy MBR 86' (sebelumnya polisi menyebut Enjoi MBR) selama hampir dua bulan. Rendy mengaku tidak punya motif khusus gabung dengan geng motor itu.

"(Bergabung) selama satu bulan lebih. Tidak ada motif sama sekali, cuma ikut saja," ucapnya.

Rendy mengakui bergabung dengan geng motor hanya karena ingin dibilang hebat.

Saat ini polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Polisi masih mengejar beberapa pelaku lain yang terlibat.

Halaman 2 dari 3
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads