Penemuan Seaglider
Setelah berhasil mengangkat benda yang awalnya disebut mirip rudal itu, Saeruddin melihat ada sesuatu seperti kamera terpasang di ekor dan tengah. Menurutnya, benda seperti kamera itu masih menyala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai di atas darat dia masih nyala. Itu dia punya kamera. Kan 2 itu dia punya kamera. Di ekornya 1, di tengah 1," sebut Saeruddin, Selasa (29/12/2020).
TNI AL memastikan seaglider itu bukan milik mereka. KSAL pun telah memerintahkan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) TNI AL untuk membongkar seaglider tersebut.
Laksamana Yudo memberi batas waktu satu bulan kepada Pushidrosal untuk membongkar. Seaglider tersebut harus bisa dibongkar secepat mungkin supaya TNI AL bisa mendapat kepastian.
"Saya beri waktu satu bulan pak Kapushidros untuk bisa menentukan atau membuka hasilnya ini. Biar ada kepastian. Saya tentukan saja Pak Kapushidros saya beri tugas sebulan untuk mengungkap ini bersama-sama dengan kementerian atau lembaga terkait," ucap Yudo kepada Agung dalam jumpa pers di kantor Pushidrosal TNI AL, Senin (4/1/2021).
![]() |
Berikut spesifikasi seaglider yang ditemukan di Selayar:
Ukuran
- Panjang bodi: 225 cm
- Dua Sayap: masing-masing 50 cm
- Baling-baling (propeller): 18 cm (di bawah bodi)
- Antena: 93 cm
Fitur
- Instrumen mirip kamera di bodi
Warna
- Bodi: abu-abu
- Dua ujung: kuning
Lalu, apa sih kegunaan seaglider? Berdasarkan penjelasan KSAL, seaglider ini bisa mendapatkan data oseanografi. Kondisi bawah laut negeri ini bisa terekam oleh drone bawah laut tersebut.
"Alat ini banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan," kata Yudo dalam jumpa pers, di kantor Pushidrosal TNI AL.
Merujuk pada situs Institut Teknologi Bandung (ITB), oseanografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena fisis dan dinamis air laut yang dapat diaplikasikan ke bidang-bidang lainnya, seperti rekayasa lingkungan, perikanan, bencana laut, dan mitigasi. Data-data terkait oseanografi bisa diakses pengguna seaglider ini dari jarak jauh.
"Ini bisa diakses melalui website oleh semua yang bisa mengakses data," ujar Yudo.
Seaglider ini bisa digunakan untuk keperluan industri perikanan, pengeboran lepas pantai, riset ilmiah, maupun untuk keperluan militer dan pertahanan. Untuk keperluan militer, seaglider bisa mengungkap kondisi bawah laut.
"Tapi kalau dipakai pertahanan, mungkin bisa digunakan data kedalaman ataupun layer lautan tadi, supaya kapal selam tidak dideteksi," kata Yudo.
Apabila digunakan untuk mencari jalan kapal selam, maka biasanya jalan yang dicari adalah kedalaman laut yang pekat. Kondisi laut yang pekat dapat menghindarkan pergerakan kapal selam dari deteksi sonar. Maka kapal selam itu bisa lewat tanpa terdeteksi siapapun.
"Dicari kedalaman dan layer-nya yang pekat atau tidak. Kalau pekat, biasanya kapal selam tersebut tidak dideteksi oleh sonarnya kapal laut atas air. Mereka bisa bertahan melalui rute-rute yang dia lihat di data tersebut kedalaman air lautnya sangat pekat," kata Yudo.
Simak sejarah Selayar jadi jalur dagang di halaman berikutnya.