GPIB Jakarta Pusat memang menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tidak semua orang bisa sembarang masuk saat ibadat Natal di masa pandemi ini. Kuota dibatasi hanya 50 jemaat. Sebelum menghadiri ibadat Natal, mereka harus mendaftar pada hari sebelumnya. Salah satu jemaat bahkan mendaftar sepekan sebelum hari Natal untuk bisa beribadat di sana.
"Kayaknya dari seminggu yang lalu sih. Saya tanggal 24 nggak dapat, baru tanggal 25 baru dapat karena kuota, ya," kata seorang jemaat yang datang dari Bekasi, Maruli Serling Glorius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maruli hadir bersama keluarga besarnya untuk ibadat Natal di GPIB Immanuel, tapi tidak semua keluarganya bisa ikut ke Gereja. Sebagian menunggu di hotel karena tidak mendapat kuota.
Dia berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir agar tahun depan sudah bisa beribadat secara normal lagi.
"Semoga tahun depan bisa ibadat kembali normal lagi. Semoga vaksin sudah datang, semoga cepat kelarlah pandemi," lanjutnya.
Ibadat Natal di GPIB Immanuel memang berlangsung khidmat. Panitia menyambut jemaat yang hadir dan memeriksa dalam daftar hadir jemaat. Sebelum memasuki ruangan gereja, jemaat yang hadir dicek suhu tubuh dan diwajibkan mencuci tangan.
![]() |
Ibadat Natal dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 10.20 WIB. Jemaat yang di dalam gereja langsung mengisi kursi yang disediakan dengan jarak yang tidak berdekatan.
Ada dua pintu keluar yang disediakan panitia yang berbeda dengan pintu masuk. Jemaat meninggalkan gereja secara berangsur-angsur. Sebagian ada yang menyempatkan berfoto dengan kerabat atau keluarganya di dalam gereja.
(dnu/dnu)