Syahrudin adalah satu diantara puluhan wisudawan yang naik sepeda motor mengikuti prosesi wisuda drive thru. Jika dia ditemani anak dan istri. Lain lagi dengan Dwi Putranto, karyawan waterboom di Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar. Dwi Putranto ditemani kedua orang tuanya berbarengan naik sepeda motor dari kediamannya di kawasan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
"Bahagia rasanya kali ini wisuda naik motor bareng Bapak dan Ibu saya. Ini pengalaman yang membuat saya terharu dalam suasana berbeda wisudanya, sistem drive thru. Bayangkan sepeda motor langsung berhenti di depan panggung senat kampus dan kita diwisuda," ujar Dwi Putranto dengan mata berkaca mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin, terpaksa menggelar wisuda secara drive thru sebagai salah satu langkah mencegah penyebaran virus COVID-19. Melalui sistem yang memperbolehkan wisudawan naik transportasi mulai mobil, sepeda hingga sepeda motor, tidak ada kerumunan massa. Prosesi sendiri dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Ini salah satu upaya kami mencegah kerumunan massa. Wisudawan tidak kami perkenankan lagi berada di kampus, tapi usai prosesi wisuda disuruh pulang ke rumah masing-masing. Kami ingin proses wisuda yang sehat dan bebas dari penyebaran COVID-19, makanya digunakan dengan cara drive thru," kata Ketua STIE Pancasetia Banjarmasin, Dr Nurus Sjamsi.
Pada wisuda kali ini sedikitnya 804 orang wisudawan mengikuti prosesi wisuda dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pihak kampus sendiri melakukan wisuda secara marathon empat hari berturut-turut. Setiap hari dilakukan dua sesi wisuda yakni pagi dan siang. Mereka yang diwisuda dibagi sesuai dengan strata dan jurusan.
(ibh/ibh)