Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi IAIN Tulungagung Bersuara berunjuk rasa di depan kantor rektorat. Mereka menuntut penanganan dugaan pelecehan seksual mahasiswa senior terhadap yuniornya.
Para aktivis tersebut membentangkan poster dan rangkaian tulisan yang berisi kecaman terhadap dugaan tindak pelecehan seksual tersebut. Dalam aksinya para mahasiswa sama sekali tidak melakukan orasi, mereka justru menggelar teaterikal yang menggambarkan viktimisasi atau menyalahkan korban.
Salah satu aktivis IAIN Tulungagung Royyatus Sa'adah mengatakan aksi unjuk rasa tersebut sebagai bentuk dukungan moral terhadap korban salah satu mahasiswi yang menjadi korban pelecehan oleh seniornya.
"Ini bentuk solidaritas kami terhadap korban pelecehan seksual yang ada di kampus IAIN Tulungagung, yang hari ini akan melaksanakan sidang (internal kampus). Kami akan mengawal kasus ini sampai selesai," kata Royyatus Sa'adah.
Royyatus dan teman-teman mahasiswa menuntut pihak rektorat untuk memproses tindakan kekerasan seksual tersebut seadil-adilnya. Mereka juga meminta seluruh elemen kampus untuk tidak melakukan sikap penghakiman yang cenderung menyalahkan pihak korban.
"Kami juga minta pihak kampus untuk menahan ijazah pelaku," ujarnya.
Dijelaskan Royyatus, tuntutan penahanan ijazah itu dinilai tepat, sebab saat ini terduga pelaku telah dinyatakan lulus dan baru saja mengikuti prosesi wisuda sepekan yang lalu. Di sisi lain pihaknya menduga pelaku juga melancarkan aksi pelecehan serupa kepada mahasiswi lain.
Royyatus menambahkan selain tuntutan jangka pendek, pihaknya juga meminta pihak rektorat untuk mengoptimalkan peran Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) sebagai ujung tombak pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di lingkungan kampus.