Guru Honorer di Kalsel Ini Ajak Anak-Istri Naik Motor Tempuh 300 Km Demi Wisuda

Guru Honorer di Kalsel Ini Ajak Anak-Istri Naik Motor Tempuh 300 Km Demi Wisuda

muhammad risanta - detikNews
Senin, 23 Nov 2020 01:42 WIB
Guru Honorer di Kalsel Ini Ajak Anak-Istri Naik Motor Tempuh 300 Km Demi Wisuda
Foto: Muhammad Risanta/detikcom
Jakarta -

Wisuda menjadi momen berharga bagi mahasiswa yang sudah selesai menempuh studi di perguruan tinggi. Momen ini pun selalu dirayakan dengan keluarga maupun orang dikasihi termasuk dengan kawan seperjuangan. Tak heran jika seseorang melakukan beragam cara agar tak ketinggalan dalam momen wisuda.

Inilah yang dilakukan Syahrudin, seorang pria asal Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Demi bisa mengikuti wisuda, guru honorer di Madrasyah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum Kotabaru ini, rela naik sepeda motor dari tempat tinggalnya di Kotabaru menuju kampus STIE Pancasetia di Banjarbaru. Ia mengajak istri dan anaknya yang masih balita menempuh perjalanan 300 kilometer lebih menggunakan sepeda motor. Syahrudin diwisuda setelah berhasil menyelesaikan pendidikan pascasarjana.

"Alhamdulillah akhirnya bisa diwisuda hari ini. Alhamdulillah pula bisa ajak anak istri mengikuti prosesi wisuda secara drive thru. Wisuda yang luar biasa dalam situasi yang luar biasa, di masa pandemi COVID-19," tutur Syahrudin haru, usai menjalani prosesi wisuda drive thru di halaman kampus STIE Pancasetia, di kawasan Trikora, Banjarbaru, Sabtu (21/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahrudin sebenarnya ingin menyewa mobil carteran, namun karena keterbatasan biaya ia mengurungkan niatnya. Terlebih, sang istri tidak tahan naik mobil karena sering mabuk perjalanan. Akhirnya ia memilih naik sepeda motor dan membonceng istri dan anaknya dari Kotabaru langsung ke Banjarbaru. Meskipun cukup melelahkan karena jarak tempuhnya cukup jauh, namun rasa lelahnya itu terobati karena ia akhirnya bisa diwisuda.

Kisah perjalanannya menempuh perjalanan 300 kilometer lebih ini pun mengundang haru para dosen dan wisudawan lainnya. Karena sebelum sampai menuju kampus, perjalanan diwarnai hujan lebat. Beruntung pakaian toga wisuda miliknya tidak kebasahan, sehingga akhirnya bisa mengikuti wisuda sistem drive thru.

ADVERTISEMENT

"Resiko di jalan hujan dan sempat basah kuyup saat menuju ke Banjarbaru.Alhamdulillah akhirnya kami bisa sampai di kampus dengan selamat.Beruntung kami tidak sempat sakit," kata Syahrudin langsung pulang kembali ke Kotabaru, usai mengikuti prosesi wisuda drive thru.

Syahrudin sendiri mengaku dengan menyandang gelar magister manajemen di bidang pendidikan, ia bisa memberikan kontribusi bagi dunia di pendidikan di Kabupaten Kotabaru. Meskipun saat ini masih berstatus tenaga guru honorer, dirinya optimis melalui ilmu yang dimiliki bisa memberikan pengetahuan secara komprehensif kepada anak didiknya.

Simak kisah Syarudin selengkapnya di halaman berikutnya>>>

Syahrudin adalah satu diantara puluhan wisudawan yang naik sepeda motor mengikuti prosesi wisuda drive thru. Jika dia ditemani anak dan istri. Lain lagi dengan Dwi Putranto, karyawan waterboom di Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar. Dwi Putranto ditemani kedua orang tuanya berbarengan naik sepeda motor dari kediamannya di kawasan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

"Bahagia rasanya kali ini wisuda naik motor bareng Bapak dan Ibu saya. Ini pengalaman yang membuat saya terharu dalam suasana berbeda wisudanya, sistem drive thru. Bayangkan sepeda motor langsung berhenti di depan panggung senat kampus dan kita diwisuda," ujar Dwi Putranto dengan mata berkaca mata.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin, terpaksa menggelar wisuda secara drive thru sebagai salah satu langkah mencegah penyebaran virus COVID-19. Melalui sistem yang memperbolehkan wisudawan naik transportasi mulai mobil, sepeda hingga sepeda motor, tidak ada kerumunan massa. Prosesi sendiri dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Ini salah satu upaya kami mencegah kerumunan massa. Wisudawan tidak kami perkenankan lagi berada di kampus, tapi usai prosesi wisuda disuruh pulang ke rumah masing-masing. Kami ingin proses wisuda yang sehat dan bebas dari penyebaran COVID-19, makanya digunakan dengan cara drive thru," kata Ketua STIE Pancasetia Banjarmasin, Dr Nurus Sjamsi.

Pada wisuda kali ini sedikitnya 804 orang wisudawan mengikuti prosesi wisuda dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pihak kampus sendiri melakukan wisuda secara marathon empat hari berturut-turut. Setiap hari dilakukan dua sesi wisuda yakni pagi dan siang. Mereka yang diwisuda dibagi sesuai dengan strata dan jurusan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads