Menurut Nana, rotasi adalah hal yang biasa terjadi di tubuh Korps Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
"Jadi saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal kita berdinas, sama dengan TNI gitu kan, saya rasa di Pemda juga demikian. Jadi mutasi adalah suatu hal biasa," tukasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nana kemudian menyinggung mengenai pandemi COVID-19. Ia juga menyinggung angka kasus COVID-19 di Jakarta yang masih tinggi.
"Kemudian seperti kita ketahui pandemi COVID-19, yang kita rasakan akhir Februari sudah mulai ada masyarakat kita khususnya yang di Jakarta terkena COVID-19 di Jakarta. Dan peningkatan waktu itu memang cukup drastis, sangat signifikan, khususnya di Jakarta dan akhirnya meluas dan ini adalah wabah global wabah dunia yang akhirnya harus kita lawan," katanya.
"Cuma yang kita lawan ini nggak kelihatan, jadi sulit. Apalagi yang biasa kita hadapi kalau polisi, maling kan jelas sasarannya. Kalau TNI memang ada musuhnya, ini sulit karena lawan tidak keliatan. Nah ini cukup lama kita berjibaku dari akhir Februari sampai hari ini," tambahnya.
Seperti diketahui, Irjen Nana Sudjana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya. Pencopotan itu merupakan buntut kerumunan di acara Habib Rizieq Syihab.
Nana diangkat dalam jabatan baru sebagai Korsahli Kapolri. Sementara jabatannya di Polda Metro Jaya digantikan oleh Irjen Fadil Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Jawa Timur.
Tidak hanya Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi juga dicopot. Irjen Rudy digantikan oleh Irjen Ahmad Dofiri.
(mea/fjp)