Berlipat Ganda! Ratusan Napi Lapas Pekanbaru Positif Corona

Round-Up

Berlipat Ganda! Ratusan Napi Lapas Pekanbaru Positif Corona

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 07 Nov 2020 08:13 WIB
Poster
Ilustrasi Corona (Edi Wahyono/detikcom)
Pekanbaru -

Jumlah narapidana di Lapas Kelas II-A Pekanbaru, Riau, yang dinyatakan positif virus Corona (COVID-19) terus berlipat ganda. Berawal dari 16 orang, kini jumlahnya jadi 357 orang.

Kasus narapidana positif Corona di Lapas Pekanbaru pertama kali dikonfirmasi pada Oktober 2020. Saat itu, ada 16 orang narapidana yang positif Corona.

"Benar, ada narapidana yang terpapar COVID-19. Jumlahnya ada 16 orang, satu orang di antaranya kini dirawat di rumah sakit," kata Kakanwil Kemenkum HAM Riau, Ibnu Chuldun, saat dimintai konfirmasi, Jumat (30/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain napi, ada empat orang petugas Lapas Pekanbaru yang positif Corona. Ibnu juga menyebut salah satu narapidana yang positif Corona meninggal dunia.

"Warga binaan yang meninggal dunia dengan hasil swab positif COVID karena ada riwayat penyakit jantung," katanya.

ADVERTISEMENT

207 Orang Napi Positif Corona

Pihak Lapas kemudian melakukan tes swab massal terhadap para narapidana. Hasilnya, ada 207 orang napi yang dinyatakan positif Corona.

"Warga binaan yang terkonfirmasi positif (Corona) sebanyak 207," ujar Ibnu, Selasa (3/11).

Dia mengatakan mereka yang positif corona merupakan orang tanpa gejala. Para narapidana itu diisolasi di blok khusus.

"Mereka yang terkonfirmasi tanpa gejala (OTG) dilakukan isolasi mandiri di ruang isolasi lapas," ucapnya.

Napi Positif Corona Bertambah Lagi 150 Orang

Jumlah warga binaan di Lapas Kelas II-A Pekanbaru yang positif virus Corona bertambah 150 orang. Total napi yang positif Corona berjumlah 357 orang.

"Iya benar, hari ini ada penambahan 150 warga binaan lagi yang terkonfirmasi COVID-19. Karena memang hasilnya swab-nya secara bertahap. Sebelumnya 207 orang," kata Ibnu Chuldun di kediaman Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Kamis (5/11).

Ibnu mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Syamsuar terkait penyebaran virus Corona di Lapas Pekanbaru. Napi yang positif Corona dipisahkan dari napi lainnya.

"Terkait warga binaan yang terkonfirmasi Corona kita berkoordinasi dengan Pak Gubernur Riau. Kita sampaikan ke Gubernur bahwa kita sudah melakukan pemisahan blok antara yang terkonfirmasi dengan yang sehat," kata Ibnu.

Simak video '357 Napi dan 4 Petugas LP Pekanbaru Positif Corona':

[Gambas:Video 20detik]



Lebih dari 2 Kali Lipat Kasus Corona di Meranti

Jumlah narapidana di Lapas Kelas II-A Pekanbaru yang positif Corona lebih dari dua kali lipat kasus positif Corona di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Berdasarkan data Dinas Kesehatan per 4 Oktober 2020, ada 15.102 kasus positif Corona di Riau.

Kasus terbanyak berada di Pekanbaru, yakni 7.477 orang. Sementara itu, kasus positif paling sedikit di Riau berada di Kepulauan Meranti, yakni 128 orang.
Artinya, jumlah napi di Lapas Pekanbaru yang positif Corona lebih dari dua kali lipat kasus di Meranti. Kasus positif Corona di Lapas Pekanbaru juga lebih banyak dibanding tiga kabupaten lainnya, yakni Indragiri Hulu (356), Kuantan Singingi (319), dan Rokan Hulu (305).

Gubernur Minta Napi Positif Corona Alami Demam-Batuk Dirawat di RS

Gubernur Riau Syamsuar meminta agar narapidana yang positif Corona dan mengalami gejala sedang dirawat di rumah sakit. Dia mengaku fokus agar kasus Corona di Lapas Pekanbaru tidak meningkat.

"Bagi napi (terkonfirmasi) mengalami gejala sedang, tak usah akan yang berat, itu harus dirawat di rumah sakit. Ini sebagai bentuk perhatian kami terkait narapidana yang terpapar COVID-19," kata Syamsuar, Jumat (6/11).

Syamsuar mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rumah sakit rujukan untuk napi positif virus Corona. Dia mengatakan petugas bakal mengawasi narapidana yang dirawat di RS karena positif Corona.

"Kalau nantinya mereka mengalami gejala, demam panas, batuk, sesak napas, harus segera dimasukkan ke rumah sakit untuk dirawat. Tapi rumah sakit rujukannya yang memang ada CCTV-nya yang bisa dimonitor dia (napi). Karena dia kan adalah penghuni atau warga binaan. Kalau warga binaan kan harus kita monitor dia, sementara petugas (dari lapas) kan hanya di luar nanti (memonitor)," kata Syamsuar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads