Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada sponsor yang membiayai demo tolak UU Cipta Kerja. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kecewa atas tudingan yang disampaikan pemerintah itu.
"Pak Menko Airlangga menyatakan demo ini disponsori pihak tertentu. Kami merasa kecewa. Seakan-akan, penolakan di berbagai daerah hanya setting-an dan ditunggangi orang tertentu. Sengaja sekali kita diadu domba," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Remy Hastian, kepada wartawan, Sabtu (10/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Remy, demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang berlangsung pada Kamis (8/10) terjadi secara alami, bukan dibiayai dalang atau 'bohir' tertentu. Unjuk rasa terjadi karena keresahan masyarakat lantaran kepentingannya tidak diakomodasi oleh DPR dan pemerintah.
"BEM SI juga menjamin dan menyatakan dengan tegas bahwa aksi nasional dan serentak di seluruh Indonesia terlepas dari kepentingan dan tunggangan satu atau sebagian pihak, apalagi tuduhan bahwa ada kelompok yang mendanai berjalannya aksi BEM SI di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Istana Merdeka," tutur Remy dalam keterangan tertulis BEM SI.
Demonstrasi itu berujung kerusuhan dan perusakan pelbagai fasilitas publik. BEM SI menyebut pelaku kerusuhan bukan dari pihaknya. BEM SI menyayangkan penanganan aparat keamanan yang dinilai represif terhadap demonstran.
"Kami Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan sikap mengecam tindakan represif aparat dalam melakukan pengamanan aksi massa," kata Remy.
Simak video 'Menimbang Baik Buruk Omnibus Law Cipta Kerja untuk Sektor Teknologi':