14 Fakta Geger Penemuan Mayat Korban Mutilasi di Kalibata City

Round-Up

14 Fakta Geger Penemuan Mayat Korban Mutilasi di Kalibata City

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jumat, 18 Sep 2020 05:01 WIB
Polisi telah menangkap dua pelaku mutilasi di Apartemen Kalibata City. Keduanya adalah Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin yang merupakan pasangan kekasih.
Dua pelaku mutilasi di Apartemen Kalibata City. (Foto: Rifkianto Nugroho)

Siapkan Kuburan Korban di Depok

Pasangan kekasih itu telah menyiapkan kuburan korban di perumahan di Cimanggis, Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencana oleh para tersangka korban ini akan mereka kubur. Makanya mereka ini menyewa rumah di Cimanggis itu. Mereka ini sedang menggali kuburan makanya ini ada (barang bukti) sekop dan cangkul. Mereka akan mengubur di belakang kontrakan dia," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9/2020).

Namun niat para pelaku tersebut urung dilakukan. Kedua pelaku itu terlebih dahulu berhasil oleh diamankan oleh Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kompol Handik Zusen, AKP Noor Marghantara dan AKP Mugia.

ADVERTISEMENT

Dia menerangkan sedari awal pelaku tersebut memang telah berencana untuk mengubur korban tersebut. Nana menjelaskan pelaku hanya menaruh sementara potongan tubuh korban di Apartemen Kalibata City.

Pelaku Ingin Kuras Harta Korban

Kedua tersangka mengaku membunuh korban karena ingin menguasai harta milik korban.

"Mereka mengetahui korban ini memiliki finansial dan sehingga kedua tersangka berencana menghabisi korban dan mengambil barang-barang dan uang korban. Motifnya adalah ingin menguasai harta milik korban," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9/2020).

Kapolda mengatakan kedua tersangka menguras uang Rp 97 juta dari ATM korban.

"Barang bukti ada 11 buah emas Antam kurang-lebih 11,5 gram dari berbagai jenis. Dua unit laptop, jam tangan, perhiasan dan ada beberapa kartu visa dari Bank Mandiri, BNI, BCA, dan lain-lain," tuturnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan kedua tersangka menguras uang korban setelah mengetahui PIN ATM korban.

"Tersangka ini berupaya mengambil harta daripada si korban dengan cara menggunakan ATM. Setelah dia ketahui PIN dari korban langsung karena memang rayuan dari Saudari L (Laeli)," jelas Yusri.

Hasil kejahatan itu kemudian digunakan kedua tersangka untuk membeli barang-barang, di antaranya perhiasan emas dan motor. Yusri menambahkan kedua tersangka ini terlacak setelah melakukan transaksi ATM milik korban. Polisi juga mengidentifikasi kedua tersangka setelah diketahui adanya transaksi pembelian emas di sebuah toko.

YouTube Ren Banjir Ungkapan Duka Cita

Korban mutilasi diketahui bernama Rinaldi Harley Wismanu, yang sempat dilaporkan hilang sejak Rabu, 9 September 2020.

"Iya betul, itu Rinaldi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (16/9/2020) malam.

Informasi yang dihimpun detikcom, Rinaldi Harley Wismanu bekerja di sebuah perusahaan kontraktor asal Jepang. Dia menjabat HRD di perusahaan tersebut.

Dari penelusuran detikcom, Rinaldi Harley Wismanu pernah membuat konten di akun YouTube TV IVS. 'Merantau di Negri Sakura', demikian judul konten YouTube tersebut.

"Indonesian student : Rinaldi Harley Wismanu (Ren) is a Master Student of Tokyo University of Foreign Studies. Ren is living in Fuchu city, Western part of Tokyo. He has already been 6 years lived in Japan. Ren will introduce about daily life in Japan as an Indonesian (student) viewpoint. Episode1 : Around Tokyo University of Foreign Studies. City of Fuchu," demikian deskripsi pada konten YouTube tersebut, seperti dilihat detikcom, Rabu (16/9).

Dalam video YouTube tersebut, Ren memperkenalkan diri sebagai mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan studi di Tokyo University of Foreign Studies di Kota Fuchu, Jepang.

"Konichiwa, halo Indonesia, apa kabar? Nama saya Ren, perkenalkan. Hari ini saya akan memandu teman-teman mengenai kehidupan di Jepang dengan tema adalah pelajar. Di Jepang itu seperti apa kehidupannya?" ujar Ren.

Ren menjelaskan soal kampusnya yang dibangun pada 1949. Ren kemudian mengeksplorasi kampus tempatnya belajar, mulai dari perpustakaan, musala, hingga asrama tempatnya tinggal.

Ren juga memperlihatkan kamar asramanya. Ren kemudian memperlihatkan ruangan di dalam asrama dengan fasilitas yang lengkap, dari dapur, toilet, hingga tempat tidur lengkap dengan meja belajar.

Ren lalu menunjukkan kecap favoritnya. Ia juga memperlihatkan kafetaria di kampusnya yang trendi dan bersih.

Ren juga memperlihatkan kehidupan di luar kampus. Dia menunjukkan sebuah warung bento dengan harga terjangkau. Dalam video itu, Ren terlihat fasih berbahasa Jepang ketika mengobrol dengan seorang koki.

Video tersebut diunggah pada 6 Januari 2017. Namun, pada Rabu (16/9) malam, sejumlah komentar membanjiri akun YouTube tersebut. Mereka mengucapkan belasungkawa.

"Innalilahi wa inna ilaihi roji'un. Turut berduka cita aniki. Ren senpai. Semoga amal ibadahmu diterima dan diberi tempat terbaik oleh Allah SWT. Sayonara. 😭😭😭 ," tulis Nita Ramadhani.

"Semoga polisi cepat menangkap pelaku yg biadab," tulis Jerry Samuel.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads