Orang Tua Siswa di Zona Kuning: Sekolah Tatap Muka Bak Simalakama

Orang Tua Siswa di Zona Kuning: Sekolah Tatap Muka Bak Simalakama

Haris Fadhil, Danu Damarjati - detikNews
Senin, 10 Agu 2020 16:26 WIB
Petugas Pemadam Kebakaran Sektor 2 Koja melakukan penyemprotan di SMKN 1, Lagoa, Jakarta Utara, Senin (13/7). Penyemprotan ini dilakukan untuk mempersiapkan sekolah di Jakarta Utara bebas COVID-19 jika nantinya kembali belajar tatap muka di lingkungan sekolah.
Gambar ilustrasi ruang kelas sekolah yang disemprot disinfektan. (Pradita Utama/detikcom)

Suherdi (38), tinggal di Taktakan, Serang, punya anak kelas 2 SD. Dia sudah mulai berpikir bila nanti sekolah kembali buka. "Saya khawatir. Kalau misalnya guru atau staf guru yang kena COVID-19, nanti bagaimana? Bahaya juga ke anak saya," kata Suherdi.

Selama ini, anaknya belajar secara daring. Sekali sepekan, anaknya pergi belajar tatap muka tapi bukan di sekolah melainkan di Kecamatan Taktakan. Pada kesempatan itu, guru datang memberikan pengajaran. Selebihnya, anaknya dan murid-murid lain biasa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) secara daring.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyeberang ke Pulau Sumatera, seorang ayah di Padang Sidempuan mendengar kabar bahwa sekolah akan dibuka kembali setelah ditutup sementara akibat pandemi COVID-19. Kota Padang Sidempuan adalah salah satu dari ratusan kabupaten/kota zona kuning yang diizinkan menggelar sekolah tatap muka.

ADVERTISEMENT

"Saya kurang setuju. Bahaya ke anak-anak," kata seorang ayah di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Ahmad Idris (39), saat dihubungi detikcom.

Sikapnya tegas dan jelas menolak belajar-mengajar tatap muka. Soalnya, dia khawatir anaknya tertular virus Corona saat kegiatan belajar mengajar secara tatap muka digelar kembali di gedung sekolah. Belajar di rumah bisa lebih menjamin keamanan buah hatinya dari COVID-19.

Idris punya anak yang duduk di Sekolah Dasar (SD) 12 Padang Sidimpuan. Dia mengatakan anaknya baru dua kali masuk sekolah. Selebihnya, sekolah dilaksanakan secara jarak jauh (Pembelajaran Jarak Jauh/PJJ).

"Ada buku yang dikasih, dan di rumah dibimbing sama mamaknya (ibunya)," kata Idris.

Sejauh ini, membimbing anak kelas 2 SD tidaklah sulit bagi ibunda putra Idris. Maka, Idris tidak merasa keberatan bila sekolah tatap muka ditunda dulu.

"Saat ini ya lebih bagus di rumah lah belajar, prinsip kita," kata dia.

Siswa Siswi mengikuti simulasi sekolah percontohan pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). Pelaksanaan ini dilaksanakan mulai hari ini hingga 28 Agustus 2020. Siswa yang yang mengikuti pelajaran tatap muka hari ini 18 anak perkelas.  setiap kelas 7, 8 dan 9 diwakili 1 kelas yang bergantian setiap harinya.Foto ilustrasi, tidak berhubungan dengan berita: Siswa-siswi mengikuti simulasi sekolah percontohan pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). (Agung Pambudhy/detikcom)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads