Klaster perkantoran di DKI Jakarta terus merangkak naik. Ditemukan 90 klaster dengan total kasus 459 orang dinyatakan positif virus Corona (COVID-19). Sumber penyebarannya harus diwaspadai.
Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan angka klaster perkantoran di DKI Jakarta melonjak 10 kali lipat sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
"Jadi kalau di DKI Jakarta sendiri sampai 28 Juli 2020 ditemukan 90 klaster dengan total kasus 459," kata Dewi dalam diskusi yang disiarkan di saluran YouTube BNPB pada Rabu (29/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring pemberlakuan masa transisi PSBB, klaster perkantoran mulai banyak muncul. Bahkan, klaster perkantoran bertambah hampir 10 kali lipat selama masa transisi.
"Ini kalau kita lihat angkanya bertambahnya hampir 10 kali lipat. Sejak sebelum masa PSBB memang hanya 43, ternyata ketika mulai transisi ini meningkat menjadi 459," imbuh dia.
Rincian sebaran klaster perkantoran di DKI Jakarta per 28 Juli ini:
- Kementerian: 20 klaster, 139 kasus
- Badan/lembaga: 10 klaster, 25 kasus
- Kantor di lingkungan Pemda DKI: 34 klaster, 141 kasus
- Kepolisian: 1 klaster, 4 kasus
- BUMN: 8 klaster, 35 kasus
- Swasta: 14 klaster, 92 kasus
Dewi lalu menjelaskan dugaan sumber penyebaran klaster perkantoran yang kini menduduki peringkat kelima klaster Corona di Jakarta.
Menurut Dewi, bisa jadi seseorang yang positif virus Corona sudah tertular kala dia berada di rumahnya atau sedang menaiki transportasi umum dari dan ke kantor. Dewi mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan saat masyarakat menggunakan transportasi umum.
"Bisa jadi 2 hal. Pertama, bisa jadi di perkantoran ada yang positif. Mungkin positifnya bukan di kantor, mungkin positif entah dari rumahnya sudah dapat, di perjalanan, naik kendaraan umum. Itulah kenapa kita harus waspada, terutama yang menggunakan moda transportasi umum bersama seperti KRL dan MRT," papar Dewi.
"Bisa jadi ada yang tertular di kantor, tapi asalnya bukan dari kantornya, tapi dari perjalanan dia menuju kantor atau misalnya ketika ada di rumah," imbuh Dewi.