Salin Rupa Jumpa Pers Corona dari Kasus Pertama

Round-Up

Salin Rupa Jumpa Pers Corona dari Kasus Pertama

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Kamis, 23 Jul 2020 06:50 WIB
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito (YouTube Sekretariat Presiden)
Foto: Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito (YouTube Sekretariat Presiden)

Posisi Yuri resmi digantikan oleh digantikan oleh Prof Wiku Adisasmito per Selasa 21 Juli 2020.

Penampilan perdana Wiku itu bukan lagi di kanal YouTube BNPB, melainkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden. Jumpa pers juga tidak diadakan di kantor BNPB, melainkan di kantor Presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya Wiku Adisasmito mewakili Satgas Penanganan COVID-19 ingin menyampaikan beberapa perkembangan terkini. Dengan telah dikeluarkannya Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, kami ingin menyampaikan perpres ini ditujukan untuk penguatan organisasi dan manajemen penanganan COVID-19. Selain itu, terjadi perubahan pengumuman kasus COVID harian yang sebelumnya disampaikan oleh Dirjen P2P Kemenkes dr Achmad Yurianto, selanjutnya update kasus harian dapat langsung dilihat di portal www.covid19.go.id," ujar Wiku.

Di era Jubir Wiku, data kasus baru dan angka kematian harian Corona tak disampaikan secara verbal saat jumpa pers, melainkan hanya ditampilkan di situs covid19.go.id.

ADVERTISEMENT

"Bukan tidak mengumumkan, datanya tetap ada bisa dilihat oleh publik dengan baik, media juga bisa melihat seperti biasanya. Bedanya adalah disampaikan secara verbal oleh jubir atau tidak, itu saja," kata Wiku.

Wiku lalu menyampaikan alasannya. "Karena ada beberapa hal yang perlu kita sampaikan ke publik, bukan urusan setiap mengumumkan adalah kasus. Kan kasus bisa dilihat semua orang, accessible untuk semua orang," jelasnya.
"Bisa, bisa (melalui website). Media juga bisa liat itu untuk sebarkan ke yang lain kan," sambung dia.

Perbedaan mencolok juga dengan tidak tampilnya anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro.

dr Reisa, yang biasa mendampingi Achmad Yurianto, tidak tampil dalam update penanganan Corona pada sore hari ini.

Sejak 6 Juni 2020. Reisa biasanya tampil sebagai anggota tim komunikasi Gugus Tugas. Pesan-pesan mengenai adaptasi kebiasaan baru yang sebelumnya disampaikan Yuri diambil alih Reisa.

Setelahnya, dia menjadi Duta Adaptasi Kebiasaan Baru pada 12 Juli 2020. Reisa biasanya tampil sebelum atau sesudah Yuri menyampaikan update kasus harian COVID-19.

Meski Yuri telah diganti Wiku, dr Reisa lewat media sosialnya mengatakan dia tetap tergabung di komite tersebut meski tak tampil dalam jumpa pers harian. Dia akan memberikan edukasi lewat cara berbeda.

"Mengklarifikasi pemberitaan beberapa media, saya masih tergabung dalam Komite penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Hanya sekarang spesifik untuk memberikan edukasi dengan konten dan platform yang berbeda, tidak melalui presscon harian," tulis Reisa di Twitter, Rabu (22/7/2020).

Di Instagram, dr Reisa memberikan penjelasan lebih lengkap. Mengunggah foto bersama Achmad Yurianto, dia mengaku akan rindu bertemu Yurianto setiap hari saat jumpa pers. Seperti diketahui, Yurianto juga tak lagi menjadi juru bicara pemerintah soal Corona.

"Bakalan kangen karena nggak ketemu pak Yuri setiap hari lagi ni. Siapa disini merasa yg sama?" tulisnya.

"Sejak bergabung dengan GTPPC19, banyak sekali pengalaman yg saya dapatkan. Apalagi menjadi bagian dari Tim Komunikasi. Terima kasih atas kesempatan & kerjasama seluruh tim. Senang sekali karena sudah seperti keluarga besar sendiri," sambung dr Reisa.


(aan/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads