David lalu menyuruh anaknya untuk membelikan satu bungkus rokok dan menyerahkan kepada pemuda tersebut. Para pemuda itu kemudian meminta David menghidupkan musik dengan alasan mereka mau bernyanyi, namun tak dituruti.
"Kalau orang abang mau nyanyi datangnya sore," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba-tiba, kata David, para pemuda itu marah dan membalikkan meja-meja, mematahkan kursi, merusak TV hingga kulkas yang ada di warung. Anak David, Jonatan Butarbutar, juga diduga dianiaya oleh para pemuda itu.
"Waktu mereka merusak dan mengobrak-abrik dan merusak barang-barang saya, seseorang dari mereka berkata kalau mereka ini diduga diperintahkan kepala lingkungan mereka," ucap David.
Dia menyebut polisi kemudian datang ke lokasi dan meminta para pemuda itu membubarkan diri. Selanjutnya, sekitar pukul 05.00 WIB, Satpol PP Tapteng bersama Kepala lingkungan Sibuluan Nauli, Pardi Hutabarat, datang ke TKP dan mengimbau pemilik warung menutup sementara warung tersebut.
David mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta. Polisi saat ini masih menyelidiki peristiwa ini.
(haf/haf)