Sebuah warung tuak di Tapanuli Tengah (Tapteng) diduga dirusak sekelompok pemuda. Pemilik warung tuak, David Butarbutar alias Molen (43), melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
Peristiwa itu disebut terjadi di warung milik David di Jalan AR Surbakti, Sibuluan Nauli, Pandan, Tapteng, sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa (26/5/2020). David mengatakan sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Tapteng dengan tanda terima laporan nomor STTL/114/V/2020/SU/RES Tapteng.
David mengatakan awalnya ada tiga orang pemuda yang datang ke warung miliknya yang sudah tutup. Dia mengaku mengenal dua di antara tiga pemuda, yakni Martin Panggabean dan Jonner Hutabarat alias Gadang, yang disebutnya merupakan warga Kelurahan Sihaporas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut ketiga orang itu meminta minuman dengan kalimat: 'Lae, minta minumlah kami dulu Lae, tapi kami nggak ada uang'. David pun memberi minuman seadanya ke ketiga orang tersebut.
"Waktu mereka datang meminta saya, 'bisa Lae tapi sekadarnya sajalah ya, maklumlah keadaan sekarang ini', lalu mereka bilang, 'iyalah Lae nggak mungkin sampai muntah namanya juga kami meminta'. Saya pun kasih satu teko tuak dan satu botol bir," kata David.
Sekitar setengah jam kemudian, kata David, datang sekelompok pemuda yang diperkirakan sekitar 20 orang. Salah satu pemuda kemudian mendatangi David dan meminta minuman.
David pun memberikan satu botol bir ke pemuda tersebut. Kemudian, ada pemuda lainnya yang datang meminta dua bungkus rokok, namun hanya diberi satu bungkus oleh David.
"'Lae minta rokok dua bungkus, nggak merokok kami lagi'. Jadi saya bilang 'janganlah dua bungkus Lae, udah merampoknya lagi namanya itu, satu bungkus aja lah ya, maklum keadaan sekarang ini'," kata David.
David lalu menyuruh anaknya untuk membelikan satu bungkus rokok dan menyerahkan kepada pemuda tersebut. Para pemuda itu kemudian meminta David menghidupkan musik dengan alasan mereka mau bernyanyi, namun tak dituruti.
"Kalau orang abang mau nyanyi datangnya sore," ucapnya.
Tiba-tiba, kata David, para pemuda itu marah dan membalikkan meja-meja, mematahkan kursi, merusak TV hingga kulkas yang ada di warung. Anak David, Jonatan Butarbutar, juga diduga dianiaya oleh para pemuda itu.
"Waktu mereka merusak dan mengobrak-abrik dan merusak barang-barang saya, seseorang dari mereka berkata kalau mereka ini diduga diperintahkan kepala lingkungan mereka," ucap David.
Dia menyebut polisi kemudian datang ke lokasi dan meminta para pemuda itu membubarkan diri. Selanjutnya, sekitar pukul 05.00 WIB, Satpol PP Tapteng bersama Kepala lingkungan Sibuluan Nauli, Pardi Hutabarat, datang ke TKP dan mengimbau pemilik warung menutup sementara warung tersebut.
David mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta. Polisi saat ini masih menyelidiki peristiwa ini.
(haf/haf)