Ikram menyebut di DKI Jakarta telah menunjukkan angka penurunan penularan usai diterapkan PSBB. Sehingga bis ditoleransi untuk dibuka pembatasan dan mulai bekerja.
"Ini secara sederhana kita menerapkan PSBB 10 April kalau grafiknya kita lihat dari rata-rata penambahan dari grafik ini kecenderungan menurun sehingga rekomendasi kami karena konsisten menunjukkan penurunan kasus pasca PSBB maka Jakarta bisa ditoleransi untuk bisa dibuka atau mulai bekerja," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, LSI mengusulkan ada pengelompokan usia dalam pekerjaan. Seperti usia di atas 45 tahun bekerja dari rumah dan di bawah 45 tahun bekerja di luar rumah.
"Kalau melihat data yang kami olah dari sumber data bahwa mereka yang berumur 45 sampai 59 itu kecenderungannya kasus meninggalnya cukup signifikan. Sehingga mereka sangat rentan terhadap ketika harus bekerja di luar. Artinya kelompok usia ini diberlakukan diskriminasi untuk kembali bekerja. Karena data yang kami olah ini sebanding dengan kalau tidak salah ada lembaga internasional yang menilai mereka yang berada di bawah 45 tahun itu mortalitasnya hanya 0,2 persen," katanya.
Selain itu, LSI juga mengusulkan pengelompokan berdasarkan kelompok yang memiliki penyakit rentan untuk bekerja dari rumah. Seperti mereka yang memiliki penyakit penyerta.
"Ketiga adalah mereka yang punya penyakit yang rentan untuk bekerja di rumah, yang lainnya bekerja di luar. Jadi ada perlakuan terhadap mereka yang penyandang penyakit. Di sini kita lihat hipertensi, itu kalau data ini 21 persen itu mortality rate-nya sangat tinggi, kemudian ada diabetes, kemudian ada penyakit jantung, kemudian penyakit ginjal, penyakit obstruktif kronis dan gangguan pernapasan lainnya," tutur Ikram.
Lebih lanjut, Ikram menyatakan untuk melakukan pelonggaran perlu adanya gaya hidup baru dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Serta membiasakan diri hidup bersama virus Corona sebelum ditemukan vaksin.
"Yaitu new normal dengan protokol kesehatan yang ketat pertama mulai membiasakan diri untuk hidup bersama virus ini catatan sehingga ada pemahaman bahwa harus biasakan diri hidup bersama virus yang selalu mengancam kita hingga vaksin ditemukan, tentunya membiasakan berdampingan dengan virus dengan mulai bekerja di luar rumah tapi menjaga sosial distancing," ucapnya.