Jakarta -
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Andhianto membeberkan sejumlah kendala di hari pertama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Masih ada warga yang tidak menaati PSBB seperti beraktivitas di luar rumah dan jumlah penumpang kendaraan yang melebihi kapasitas.
Tri mengatakan kendaraan yang datang dari arah barat, seperti Jakarta, sudah mulai menaati aturan jumlah penumpang. Sedangkan yang datang dari arah timur, seperti Kabupaten Bekasi, masih melanggar aturan.
"Secara umum kendaraan yang berasal dari barat relatif pemakaian masker dan jumlah penumpangnya sudah sesuai dengan ketentuan. Tapi kendaraan dari timur masih ditemukan kendaraan yang belum sesuai dengan ketentuan," kata Tri saat dihubungi, Rabu (15/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri menyebut pihaknya masih menemukan kendaraan pribadi yang tidak mengikuti ketentuan. Seperti pembatasan jumlah penumpang 50% dari kapasitas.
"Kendaraan pribadi masih ada yang duduk di samping pengemudi. Kendaraan pribadi melebihi kapasitas yang sudah ditentukan tidak boleh lebih dari 50 persen," katanya.
Selama tiga hari mulai diberlakukan PSBB, Tri mengatakan belum ada sanksi yang diberikan kepada masyarakat yang melanggar. Upaya peningkatan kesadaran masyarakat terus dilakukan oleh Pemkot Bekasi.
"Untuk 3 hari masih terus dilakukan pendataan dan edukasi termasuk pemberian masker gratis. Diupayakan untuk peningkatan kesadaran daripada mengedepankan sanksi," ujar Tri.
Sebagai upaya pencegahan penularan, Tri menyebut tiap-tiap kelurahan terus melakukan sosialisasi dan membubarkan warga yang bergerombol. Serta penyediaan dapur umum untuk membantu kelompok yang terdampak PSBB.
"Semua elemen masyarakat mulai dari RW siaga. Keluaran dan kecamatan terus melakukan sosialisasi dan pembubaran massa yang berkumpul maupun bergerombol. (Sebanyak) 12 kecamatan sudah membangun dapur umum untuk menyisir warga yang tidak mampu," katanya.
Lebih lanjut, Tri mengatakan tantangan terbesar PSBB adalah membangun kesadaran masyarakat. Dia mengatakan masih banyak warga yang beraktivitas seperti biasa.
"Yang berat adalah membangun kesadaran warga masyarakat karena masih banyak melakukan aktivitas di luar. Serta social dan physical distancing masih terus berlangsung," tutur Tri.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini