Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima laporan pengguna kereta rel listrik (KRL) menurun pada hari pertama diberlakukannya PSBB hari ini. Meski demikian, Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bogor Dedie A Rachim tetap meminta penyetopan sementara operasional KRL selama dua pekan guna mencegah Corona.
"Tapi kita ingin ke depannya pastikan penurunannya lebih signifikan, makanya kita tetap berpegang pada opsi 14 hari ke depan ini, kita setop aja dulu operasional KRL. Itu yang tetap kita ajukan. Kan kita keluar triliunan untuk penanggulangan jaring sosial, kalau nanti tidak efektif gimana?" kata Dedie saat dihubungi, Rabu (15/4/2020).
Dedie belum mendapat data soal penurunan jumlah penumpang KRL hari ini. Namun pada Senin (13/4), data yang dia dapat ada di angka 100 ribu penumpang. Kemudian kemarin (14/4), tercatat ada di kisaran 105 ribu pengguna KRL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, dia berharap kegiatan PSBB selama 14 hari ini bisa menekan laju penyebaran pandemi Corona. Dia ingin aturan yang ada dalam PSBB bisa dipatuhi agar lebih efektif dalam menangani virus Corona.
"Kalau sekarang dikecualikan 8 sektor, nanti sektor yang dikecualikan harus turun dong. Kalau sekarang kan masih banyak. Sekarang sebagian sudah tutup, sekolah tutup, tapi yang lain-lain masih bisnis as usual. Kita punya target bagaimana supaya efektif. Bukan keluar uang dengan sia-sia," jelasnya.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), kata Dedie, bukan hal yang tidak mungkin untuk menyetop sementara operasional KRL. Hanya, perlu landasan hitung-hitungan yang matang dan pertimbangan teknis.
"Dari KCI itu bukan suatu yang haram menghentikan operasional satu lintasan kereta api. Yang penting itu landasan perhitungan yang matang kemudian pertimbangan teknis dan non-teknis," jelas Dedie.
Sebelumnya, Para kepala daerah Bogor, Depok, dan Bekasi mengusulkan agar operasional kereta rel listrik (KRL) dihentikan sementara selama masa PSBB. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah berkoordinasi dengan pemerintah terkait hal ini.
Manager External Relations PT KCI Adli Hakim mengatakan pihaknya belum bisa memutuskan apa pun karena kebijakan itu masih dalam pembahasan. Jadi, untuk saat ini KRL masih tetap beroperasi.
"Sudah. Saat ini masih dibahas oleh para pemangku kepentingan terkait. Terutama pemerintah (terkait). Selama masih dibahas, kami diarahkan untuk menjalankan operasional seperti masa PSBB selama ini," kata Adli ketika dihubungi, Selasa (14/4).
(idn/idn)