Menurutnya, dampak pemulangan para WNI tersebut harus dipikirkan dengan matang. Hingga kini belum ada keputusan para WNI eks ISIS itu akan dipulangkan atau tidak.
"Karena itu masih dalam pengkajian ya. Jadi belum ada kesimpulan seperti apa. Tentu kalau dipulangkan kayak apa, caranya bagaimana, itu masih dibahas," ucap Ma'ruf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika jadi dipulangkan, kata Ma'ruf, anak-anak WNI juga dipulangkan. Namun Ma'ruf kembali mengingatkan dampak dari pemulangan itu.
"Tentu semua. Kebijakannya menyeluruh, apakah ditularkan apa tidak. Kalau ditularkan caranya bagaimana (mencegah). Kemudian bagaimana supaya tidak memberikan dampak kepada yang lain, penularan. Supaya jangan ada memberikan dampak buruk bagi yang lain. Jadi itu bahasannya komprehensif lah. Belum ada kesimpulannya. Kita tunggu saja," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana memulangkan WNI eks ISIS di Suriah. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan rencana pemulangan Foreign Terrorist Fighter (FTF) tersebut masih dibahas bersama pihak-pihak terkait.
"Kami sudah menerima informasi kalau ada sekitar 600 lebih FTF Indonesia yang ada di Suriah. Kebanyakan memang adalah perempuan dan anak-anak. Saat ini hal itu masih dibahas di Kemenko Polhukam bersama Kementerian dan Lembaga terkait lainnya untuk langkah tindak lanjut ke depannya," kata Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Senin (3/2/2020).
(jef/idh)