Tentang Bisa Ular Sangat Mematikan yang Tewaskan Suami-Istri di Cianjur

Tentang Bisa Ular Sangat Mematikan yang Tewaskan Suami-Istri di Cianjur

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 18 Okt 2019 05:00 WIB
Foto: Ilustrasi ular (Infografis detikcom)

Amir mengatakan cepat tidaknya efek mematikan bisa ular tersebut tergantung jumlah bisa yang disuntikkan ular ke tubuh manusia serta ketahanan manusia yang digigit. Amir menyebut di pengujung musim kemarau ular memang kerap muncul di rumah seseorang, khususnya malam hari.

"Welang dan weling ini memang sangat berbahaya karena dia neurotoksin kuat itu, kalau kobra itu masih ada campurannya segala macam tapi sama-sama berbisa, sama-sama bisa membunuh manusia dewasa. Kasus welang ini nocturnal banget ya ularnya. Kemudian banyak kasus orang tergigit saat tidur itu bukan cuma di Indonesia, di India juga apalagi kalau lantai bawah itu dingin. Ular itu kalau dingin dia mencari yang panas kan. Tubuh kita kan panas, pas kita tidur dia masuk kemudian kita bergerak kan ular tergencet, kejadian banyak seperti itu," jelasnya.

Meski demikian, Amir mengatakan antitoksin untuk bisa ular welang ini sudah ada. Namun, antitoksin itu harus diberikan dalam tempo yang sangat cepat usai seseorang digigit ular welang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Antibisanya sebenarnya udah ada. Ada satu yang diproduksi itu ada antibisa welang, itu ada. Cuma memang kalau penanganan di awal kurang tepat, apalagi kita nggak tahu darurat begitu, karakter bisa neurotoksin harus sangat cepat ditangani," ujarnya.

Sebelumnya, Maksum diketahui dipatuk ular tersebut pada Sabtu (17/2/2018) siang. Reaksi bisa ular itu membuat nyawa Maksum tak tertolong. Ia meninggal pada sore hari.



Maksum saat itu disebut dipatuk ular sewaktu tertidur di kamar rumahnya. Ular belang hitam-putih itu mematuk bagian kaki lelaki tersebut. Ular diduga masuk dari lubang lantai rumahnya yang tidak memakai plester.

Setahun kemudian, peristiwa serupa terulang. Kali ini Nuryani, istri Maksum, terkena patukan ular welang di jari manis, Jumat (11/10/2019) malam.

Sewaktu kejadian itu, Nuryani baru selesai salat malam di dalam rumah. Ibu empat anak itu sempat mengalami sesak napas dan kehilangan penglihatannya.

"Wajahnya lebam, beberapa kali almarhumah bilang pandangannya buram. Sempat kita periksakan ke puskesmas, lalu diberi obat. Sayangnya obat hanya sampai tenggorokan, keluar lagi," ujar Abah Onih.

Pada Sabtu (12/10/2019) pagi, Nuryani diketahui sudah tak bernapas. Warga kemudian memeriksa rumah Nuryani. Sejumlah warga mendapati lubang-lubang kecil di lantai plesteran rumah. Ular itu diduga masuk melalui lubang lantai.

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads