Kronologi Suami-Istri Cianjur Tewas Dipatuk Ular di Dalam Rumah

Kronologi Suami-Istri Cianjur Tewas Dipatuk Ular di Dalam Rumah

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 17 Okt 2019 17:10 WIB
Foto: Ilustrasi ular masuk ke rumah (Andhika-detikcom)
Cianjur - Ular welang berbisa tewaskan suami istri, Maksum (40) dan Nuryani (38), warga Kampung Pasir Kampung, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Insiden mereka dipatuk ular di dalam rumah itu waktunya berbeda. Jaraknya setahun lebih.

Berikut kronologi suami-istri yang memiliki empat anak itu dipatuk ular hingga meninggal dunia. Kini empat anaknya tinggal sementara bersama tetangga.

- Sabtu 17 Februari 2018

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maksum diketahui dipatuk ular tersebut pada Sabtu (17/2/2018) siang. Reaksi bisa ular itu membuat nyawa Maksum tak tertolong. Ia meninggal pada sore hari.


Maksum dipatuk ular sewaktu tertidur di kamar rumahnya. Ular belang hitam-putih itu mematuk bagian kaki lelaki tersebut. Ular diduga masuk dari lubang lantai rumahnya yang tidak memakai plester.

"Kalau Pak Maksum dulu sedang tidur di kamar rumah. Dia dipatuk di kakinya. Sempat berobat juga, namun tidak tertolong saat dalam perjalanan. Dia meninggal dunia," ucap Abah Onih, tetangga korban kepada detikcom, Kamis (17/10/2019).

Selepas peristiwa itu warga kemudian sempat melakukan perburuan, ular yang diduga menewaskan pekerja serabutan itu berhasil ditangkap lalu dibunuh warga. "Kalau jenisnya sama, saat itu juga dibunuh warga dipukulin ramai-ramai," kata Abah Onih.

- Jumat 11 Oktober 2019

Setahun kemudian, peristiwa serupa terulang. Kali ini Nuryani, istri Maksum, terkena patukan ular welang di jari manis, Jumat (11/10/2019) malam.

Sewaktu kejadian itu, Nuryani beres menunaikan ibadah salat malam di dalam rumah. Ibu empat anak itu sempat mengalami sesak napas dan kehilangan penglihatannya.

"Wajahnya lebam, beberapa kali almarhumah bilang pandangannya buram. Sempat kita periksakan ke puskesmas, lalu diberi obat. Sayangnya obat hanya sampai tenggorokan, keluar lagi," ujar Abah Onih.

Pada Sabtu (12/10/2019) pagi, Nuryani diketahui sudah tak bernapas. "Dia meninggal saat tidur, pagi-pagi baru ketahuan," ucap Abah Onih.


Warga kemudian memeriksa rumah Nuryani. Sejumlah warga mendapati lubang-lubang kecil di lantai plesteran rumah. Ular itu diduga masuk melalui lubang lantai.

"Ada banyak lubang, ular-ular itu masuk melalui lantai rumah lalu masuk dan mematuk penghuninya," tutur Abah Onih.

Heri Misbahudin (18), putra sulung Maksum dan Nuryani, mengaku pernah melihat ular yang sama di atas pembatas kayu dan atap rumahnya. Namun ia tidak bisa memastikan apakah ular itu yang meneror keluarganya.

"Ularnya kelihatannya warna hitam karena posisi di atas agak gelap. Saat itu ular diam saja memperhatikan. Saya usir, ular pergi," kata Heri.
Halaman 2 dari 2
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads